JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua memastikan penanganan gizi buruk di Bumi Cenderawasih sudah berjalan sebagaimana mestinya, namun terdapat beberapa hambatan dalam penanganan gizi buruk di Papua, yang diantaranya adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi keluarga.
Hal ini menurut Staf Ahli Gubernur, Elsye Rumbekwan menjadi penyebab masalah ketersediaan asupan gizi dalam keluarga, padahal ketersediaan potensi gizi masih sangat banyak.
“Sehingga diharapkan lewat kegiatan pertemuan dengan pihak-pihak terkait, bisa mendorong peningkatan kesadaran masyarakat, pemahaman penyebab serta faktor resiko masalah anak gizi buruk,” terang Elsye pada pertemuan Tingkat Tinggi Kepala Daerah yang digelar Pemprov Papua bersama UNICEF di Kota Jayapura, Rabu (30/11/2022).
Lanjut Elsye, Pemerintah Provinsi Papua telah melakukan berbagai upaya dalam menangani gizi buruk. Hanya semua upaya itu dirasakan belum terlalu optimal.
“Untuk itu, lingas sektor juga kita dorong untuk bekontribusi terhadap pencegahan dan penanganan anak gizi buruk untuk mengatasi tantangan percepatan pembangunan di Papua,” tegasnya.
Kepala Kantor UNICEF Papua dan Papua Barat, Aminuddin Ramdan menegaskan, anak-anak harus mendapat perhatian di tengah perubahan besar yang dihadapi Papua.
“Saat ini banyak perubahan baik dari sisi struktur, regulasi, kewenangan dan lainnya pasca DOB. Tapi biasanya kelompok anak-anak kurang dapat perhatian di tengah perubahan ini,” ungkapnya.
Ia pun menilai, masih banyak anak wasting di Papua yang belum terdeteksi dan tertangani, meskipun capaian wasting Papua sudah berada di angka 8,8 persen.
“Anak-anak tidak bisa bersuara sendiri, mereka bergantung di lingkungannya, orang tua dan keluarga untuk menyuarakan bahwa mereka butuh diperhatikan,” tuturnya.
Oleh karena itu, Ramdan mengharapkan penanganan masalah wasting di Papua membutuhkan kontribusi dan keterlibatan lintas sektor.
“Kita harus memastikan anak-anak wasting terdeteksi, tertangani baik dari sisi malnustrisi dan penyakit penyertanya serta mememberikan pemahaman kepada lingkungan dan lainnya,” tandasnya. ***