JAYAPURA - 7 (tujuh) arahan Presiden pada RAKERNAS APPSI pada 23 Februari 2023 lalu meliputi Peningkatan konsumsi dan belanja masyarakat, hilirisasi produk, ketersediaan pangan, belanja produk dalam negeri, peningkatan iklim investasi dan penurunan angka stunting, ditindak lanjuti implementasinya melalui Rapat Koordinasi Rutin membahas Langkah Konkret Pengendalian Inflasi Pusat dan Derah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Jendral Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Toto Karnavian, M.A Ph.D. secara luring dan daring yang diikuti oleh seluruh Gubernur, kementrian dan lembaga terkait, Tim TPID Daerah, Badan Pangan Nasional dan Kasatgas Pangan pada senin 27 Februari 2023.
Tito menyatakan bahwa pada Minggu ke-4 Februari 2023 ini kecenderungan kenaikan inflasi masih di picu oleh adanya fluktuasi harga beberapa komoditas yang cenderung tinggi seperti, cabai merah, beras, bawang merah dan minyak goreng serta beberapa komoditas penyerta seperti daging dan telur ayam termasuk juga ikan. Indikator penyebab tingginya angka inflasi pada minggu keempat Februari 2023 untuk kenaikan harga beras disebabkan karena tidak bersamaanya panen raya yang ada pada wilayah wilayah pertanian yang menyebabkan tidak meratanya distribusi beras ke tingkat konsumen, Tingginya harga aneka cabe dipicu oleh tingginya curah hujan sehingga menghambat aktivitas tanam ulang petani, Kenaikan harga bawang merah dipicu oleh ketersedian dan pasokan import yang terlambat, kenaikan harga minyak goreng juga di picu oleh penyaluran DMO ( domestic Market Obligation ) ditingkat distibutor.
Tito karnavian juga memberikan arahan menyangkut usaha – usaha yang dapat dilakukan seperti :
1.Melakukan monitoring kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah;
2.Pelaksanaan rapat TPID (rutin, mingguan) oleh sekda dan satgas pangan
3.Intervensi pengendalian tarif;
4.Melakukan terobosan pendistribusian Minyak Kita melalui peningkatan DMO serta mendistrbusikan Minyak Kita langsung ke pasar rakyat;
5.Pemda membantu subsisdi transportasi distribusi ke daerah daerah terpencil;
6.Melakukaan koordinasi melalui daring kepada seluruh kadis pertanian di daerah, untuk memantau komoditi komoditi yang bisa menyumbang inflasi.(bawang merah, cabai, beras, daging ayam ras, ) termasuk berkoordinasi dengan Bulog dan BPS;
7.Mengantisipasi musim hujan yang berpengaruh kepada produksi;
8.Meyakinkan para produsen untuk memproduksi minyak goreng sesuai DMO;
9.Mengemas minyak curah dengan kemasan yang lebih menarik sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat;
10.Menkoordinasikan dengan baik stok beras, sehingga bisa didistribusikan;
11.Mensosialisasi makanan pokok bukan beras sebagai subtitusi beras di daerah daerah tertentu;
12.Melakukan intervensi pemerintah melalui Badan Pangan Nasional, Satgas Pangan dan tim terkait melalui Indeks Kenaikan Harga Pangan;
13.Melakukan rapat Inflasi TPID dengan Kepala Daerah (Bupati/Walikota/Gubernur) secara Rutin dan terjadwal.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Suzana Wanggai, S.Pd, M.Soc.Sc yang mewakili Gubernur Papua pada Rapat tersebut setelah Rapat mengarahkan pada SKPD Teknis Rumpun Ekonomi, Perwakilan Bank Indonesia dan BPS Provinsi Papua yang juga hadir pada Rapat Pengendalian inflasi tersebut, menyikapi laju peningkatan inflasi akan melakukan rapat tentang penanggulangan Inflasi secara terjadwal dengan melibatkan Baznas dan Dinas Sosial. Koordinasi antar grup Whatsapp yang terlibat dalam TPID juga perlu terus berjalan dan ditingkatkan sehingga bisa lebih informatif.
Pada kesempatan yang sama Zusana juga memberikan apresiasi terkait iven – ivent kuliner yang sudah terselenggara di beberapa tempat publik yang bisa membantu UMKM untuk peningkatan ekonomi masyarakat serta langkah TPID Provinsi Papua dalam mengendalikan inflasi Bulan Februari 2023 yakni Operasi Pasar berupa Wasmat Stock dan Stabilitas Harga sinergitas lapangan antara Disperindagkopnaker Papua, Dispertanian dan Pangan Papua, Satgas Pangan Polda Papua yang dilaksanakan setiap hari. Pelaksanaan Pasar Murah, Sinergitas antara Pemerintah dan Pelaku Usaha Distribusi Bapok serta Memberikan Subsidi Ongkos Angkut Cabe Rawit dari Kab. Waropen ke Kota Jayapura sebanyak 1,3 TON , lanjut distribusi ke Pedagang Pasar Youtefa dan sekitarnya, dalam rangka pengendalian Inflasi Daerah.