JAYAPURA - Angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua pada triwulan I tahun 2023 dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) Papua minus 2,39 persen.
Meski hal itu andil dari seluruh lapangan usaha, namun menurunnya produksi emas dan tembaga akibat curah hujan dan tanah longsor, turut ikut berpengaruh pada penurunan angka pertumbuhan ekonomi Bumi Cenderawasih.
"Sebagian besar pertumbuhan ekonomi Papua ini kan masih didominasi oleh Sektor pertambangan dan penggalian
"Sehingga ketika lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengalami kontraksi sedalam minus 11,64 persen akibat produksinya menurun, maka pertumbuhan ekonomi juga ikut turun," kata Kepala BPS Papua, Adriana Carolina Helena, di Jayapura, Senin.
Selain sektor pertambangan dan penggalian, lanjut dia, lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan, yaitu lapangan usaha Industri Pengolahan sedalam minus 0,29 persen yang disebabkan produksi industri kayu dan beberapa industri lainnya mengalami penurunan.
"Dengan demikian, tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan I-2023, yaitu sektor transportasi pergudangan, pengadaan listrik dan gas serta jasa keuangan dan asuransi," tandasnya.
Diketahui, perekonomian Papua berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwukan I-2023 mencapai Rp 65,29 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 40,95 triliun. ***