JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua mengimbau warga Bumi Cenderawasih segera melaporkan temuan lonjakan harga komoditi tak wajar ke Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat, untuk segera diambil tindakan antisipasi.
Hal ini disampaikan Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Papua Suzana Wanggai, usai meninjau kegiatan gerakan pangan murah (GPM), di Kantor Dinas Otonom, Kotaraja, Kota Jayapura, Rabu (20/3/2024).
"Kalau ada laporan akan segera di tindak lanjuti. Kami bahkan para staf selalu melakukan pemantauan langsung di pasar tradisional maupun moderen guna mengantisipasi terjadinya lonjakan harga," terang Suzana.
Masih dikatakan Suzana, saat ini Pemerintah Provinsi Papua melibatkan 16 pelaku usaha pada kegiatan gerakan pangan murah, guna menjaga stabilitas pasokan komoditi terkait, guna mencukupi permintaan masyarakat selama bulan Ramadhan.
Kegiatan gerakan pangan murah juga dalam rangka menjaga harga komoditi tersebut, agar tidak melonjak naik atau menimbulkan inflasi.
"Sebab sebentar lagi ini umat islam akan memasuki hari besar keagamaan Lebaran. Dimana kami bersama Badan Pangan Nasional, Baznas, Bulog, Aprindo serta instansi terkait lainnya berkolaborasi menjaga stabilitas harga."
"Tentunya ini juga merupakan satu wujud kolaborasi dan sinergi dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat," tandasnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Samuel Siriwa mengatakan komoditas pangan yang dijual pada kegiatan GPM kali ini, seperti bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, beras, minyak goreng dan beberapa keperluan rumah tangga lainnya.
Pihaknya memastikan masih akan menggelar agenda gerakan pangan murah pada beberapa titik, untuk menolong warga Bumi Cenderawasih yang sedang menjalankan ibadah puasa, termasuk umat kristiani yang nantinya memasuki Paskah. ***