JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mengumumkan kondisi inflasi di Bumi Cenderawasih pada Maret 2024 secara y-on-y sebesar 1,98 persen.
Inflasi terjadi karena naiknya harga sejumlah komoditas seperti beras, angkutan udara, tomat, Sigaret Kretek Mesin (SKM), bawang putih, serta emas perhiasan.
"Kalau bawang puting memang menjadi salah satu penyumbang inflasi secara year on year (y-on-y) pada Maret 2024 di Provinsi Papua."
"Akan tetapi ada juga pada kelompok pengeluaran seperti kelompok pendidikan sebesar 7,49 persen. Kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,54 persen lalu kelompok makanan, minuman, tembakau sebesar 3,09 persen dan kelompok transportasi sebesar 3,02 persen," terang Adriana, Selasa.
Masih menurut dia, sementara untuk kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,79 persen, lalu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,55 persen.
"Sedangkan komoditas yang memberikan andil sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: cabai rawit, bahan bakar rumah tangga, ikan tuna, ikan deho, ikan mumar, minyak goreng, bawang merah," jelasnya. ***