JAYAPURA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Papua mengimbau warga Bumi Cenderawasih untuk mewaspadai segala bentuk informasi yang beredar di media sosial maupun hal terkait lainnya, jelang pelaksanaan Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Menurut Kepala Dinas Kominfo Papua, Jeri A. Yudianto, maraknya berita bohong (hoax) jelang pelaksanaan Pilkada, berpotensi memunculkan konflik diantara masyarakat maupun antar pendukung pasangan calon tertentu.
Oleh karenanya, ia mengimbau warga internet (warganet) untuk jeli ketika menerima informasi atau berita terkait isu politik. Hal ini penting agar warganet tidak mudah termakan informasi bohong atau hoax jelang Pilkada 2024.
"Hoax kerap dikemas di dalam bentuk konten seperti teks, foto atau video. Sehingga perlu kejelian warganet dalam menyaring sebuah informasi."
"Berita bohong atau hoax juga mengadung diksi berupa ajakan dan diteruskan berkali-kali. Intinya warganet harus saring dulu sebelum sharing," jelas di Kota Jayapura, Senin (8/7/2024).
Masih menurut Jeri, setidaknya ada tiga hal yang perlu diantisipasi warganet, yakni hoax kepada penyelenggara, pemerintah dan peserta pemilu.
Dilain pihak, warganet di Papua juga lebih menyukai berita atau informasi yang berkaitan dengan politik dan Hak Asasi Manusia (HAM). Sementara sumber berita yang paling banyak diminati adalah platform media sosial.
"Ada hal yang linear antara kebiasaan masyarakat dengan mengakses berita. Ketertarikan terhadap berita politik dan HAM itu mendominasi sekitar 40 persen dari beragam isu berita lainnya," ucap dia.
Diketahui, tingkat pentrasi internet di indonesia mencapai 79,5 persen. Sekitar 0,35 persen di antaranya disumbang oleh Papua.
Pesatnya tingkat penetrasi internet ini harus benar-benar diwaspadai, apalagi pengguna media sosial mengalami peningkatan di triwulan pertama 2024. ***