Muhammad Awaluddin, Vice President Public and Marketing Communication PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. mengatakan hal itu melalui keterangan tertulisnya yang dikutip detikINET, Senin (9/10/2006). Disampaikannya, Telkom saat ini sedang melakukan patching core software di seluruh Mobile Switching Centre (MSC) Flexi, agar sesuai dengan yang disepakati BRTI. "Telkom sepakat untuk memenuhi jadwal yang dimaksud, sesuai surat edaran BRTI tanggal 4 Oktober kepada Telkom, tentang penyempurnaan layanan Flexi Combo," kata Awaluddin. Menurutnya saat ini Telkom telah melaksanakan solusi sementara, dengan menyampaikan imbauan kepada seluruh pelanggan, yang disebar melalui SMS. Dalam imbauan tersebut disampaikan agar pelanggan menonaktifkan nomor Combo-nya (OFF spasi kota tujuan) pada saat akan kembali ke kota asal. Selain itu, pelanggan juga diminta mematikan fasilitas call forwarding (*770) pada saat akan kembali ke kota asal.
Hal itu, menurut Awaluddin, sesuai dengan surat Telkom sebelumnya kepada BRTI pada tanggal 25 September 2006. Disampaikan Awaluddin, saat ini Telkom memiliki 19 MSC Flexi yang tersebar di seluruh wilayah layanan di Flexi. Pihaknya optimis, dapat menyelesaikan perubahan pada core software di seluruh MSC Flexi, sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan BRTI. Sebelumnya, BRTI mengancam akan menutup layanan Flexi Combo jika Telkom tidak melakukan perubahan fitur layanan agar sesuai dengan Kepmenhub 35/2004, tentang Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas Terbatas. BRTI memberi batas waktu hingga 1 November untuk Telkom melakukan penyempurnaan layanan.