Rapat kabinet terbatas itu membahas dua proyek besar, yakni pembangunan Jembatan Surabaya Madura (Suramadu) dan pembangkit listrik baru yang mampu menghasilkan daya 10 ribu megawatt (Mw) untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional. "Beberapa menteri terbang dari Jakarta ke Paiton untuk rapat terbatas membahas pembangunan Jembatan Suramadu. Jembatan ini sangat penting karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur secara keseluruhan," kata Yudhoyono melalui Juru Bicara Presiden Andi A Mallarangeng di Probolinggo. Rapat terbatas itu dihadiri Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perdagangan Mari Eka Pangestu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri Kesehatan Siti Fadillah Soepari, KSAL Laksamana Slamet Subijanto, dan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo.
Menurut Andi, dalam rapat kabinet terbatas itu Presiden meminta pembangunan Jembatan Suramadu diselesaikan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyatakan segera merealisasikan pembangunan pembangkit listrik baru berdaya 10 ribu Mw. "Ini memang proyek raksasa, tetapi harus kita lakukan. Kalau tidak, akan terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan pasokan listrik nasional, yang akibatnya dapat mengganggu jalannya pembangunan nasional," kata Presiden. Saat Presiden mengunjungi Dermaga Camplong, Sampang, Madura, sejumlah aktivis lingkungan menyambutnya dengan demonstrasi di gedung DPRD setempat. Para aktivis itu menolak pembuangan lumpur Lapindo Brantas ke Selat Madura. Rencana awalnya, aktivis yang tergabung dalam Forum Pecinta Lingkungan (FPL) Madura itu akan berunjuk rasa di lokasi bersandarnya kapal yang membawa Presiden. Namun, karena tidak mengantongi izin, mereka gagal menghadang Presiden dan akhirnya berunjuk rasa di depan gedung DPRD.