SOLO - Gelaran Pekan Paralimpik Nasional ke XVII Tahun 2024 resmi di tutup oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo pada Minggu 13 Oktober 2024 malam.
Stadion Manahan dengan kapasitas 20 ribu penonton menjadi tempat penutupan pekan Paralimpik Nasional 2024.
Kontingen Papua yang sukses berada pada peringkat ke 4 dibawah DKI menjadi suatu momen prestasi yang patut di banggakan.
Suksesnya Papua juga di barengi dengan terciptanya pemecahan Tiga Rekor Nasional oleh atlet Paralimpik Papua .
Adalah De Jhon Waromi yang berhasil memecahkan Rekor Nasional di cabang olahraga renang 100 meter gaya dada S 12 Putra dengan catatan waktu 12 menit, 12.91 detik, Oktavianus Itlay di cabang olahraga Atletik lempar Lembing F 55 Putra dengan jarak lemparan 22, 33 meter dan Ani Yikwa di cabang olahraga Ateltik Lempar Cakram F55 Putri dengan jarak lempar 15, 10 meter.
Pj. Gubernur Papua Ramses Limbong dalam kesempatan jamuan makan bersama Atlet sebelumnya menyampaikan permohonan maaf karena pada saat pembukaan Peparnas tidak bisa hadir. "Karena ada tugas maka kami berbagi tugas dengan Penjabat Sekda yang juga sebagai Ketua Kontingen untuk hadir pada pembukaan," ungkap Limbong.
Atas prestasi dan hasil yang dicapai oleh kontingen Paralimpik Papua Ramses Limbong mengatakan bahwa prestasi Atlet Paralimpik Papua perlu diberikan apresiasi dan penghargaan. "Prestasi yang diperoleh oleh adik-adik ini tentunya akan dihargai sama dengan para atlet PON di Aceh - Sumut kemarin, nilainya belum bisa disebutkan karena masih dalam proses" ujar Limbong, yang langsung disambut dengan tepuk tangan oleh para atlet.
Dalam kesempatan yang sama ketua NPC Papua H. Jaya Kesuma, SE., MM menyampaikan bahwa 12 cabang olahraga yang diikuti oleh kontingen Papua dari 20 cabang olahraga yang dipertandingkan Kontingen Paralimpik Papua berhasil menyumbangkan 33 medali emas, 44 medali perak dan 40 medali perunggu dengan total 117 medali.
Dari perolehan ini maka Provinsi Papua berada pada peringkat 4 dibawah Jawa Tengah,Jawa Barat dan DKI Jakarta. "Ini semua adalah upaya dan kerjakeras dari Atlet dan Pelatih," tutup Jaya Kesuma. ***