Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua akan menalangi uang gaji pegawai RSUD Abe senilai Rp. 410 juta yang raib dirampok orang tak dikenal, pekan lalu, setelah keluar dari bank. Gubernur Barnabas Suebu mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan mengecek lebih jauh soal hilangnya Rp. 410 juta gaji pegawai RSUD yang dirampok tersebut. Gubernur Suebu juga berjanji akan menalangi gaji pegawai RSUD Abe yang raib, karena merupakan hak dan kewajiban dari para pegawai untuk menerima upah mereka setelah selama sebulan mengabdikan diri dan bekerja memenuhi tuntutan tugasnya. “Soal gaji yang dicuri kalau ada angaran ya kita bayarkan.Saya baru datang dari Cina jadi saya baru dengar masalah ini tapi saya akan cek lagi lebih jauh. Pemda juga siap menalangi karena itu hak mereka. Saya pikir itu bukan salah mereka dan akan ditalangi,” kata Gubernur Suebu, Senin (6/11), usai menyampaikan LKPJ Gubernur Tahun Anggaran 2005, di Kantor DPR Papua.
Berkaitan dengan ini, Gubernur Suebu minta agar pelaku perampokan gaji pegawai RSUD Abe, dapat segera diringkus oleh pihak kepolisian karena merupakan tindakan kriminal yang merugikan banyak pihak. Gubernur juga menghimbau para pegawai untuk bersabar menunggu penalangan dari Pemerintah Daerah (Pemda).
Tentang Adanya sorotan dewan terhadap perjalan dinas Gubernur ke Beijing, Cina yang dinilai menghambur-hamburkan uang, dibantah Gubernur Barnabas Suebu, usai menyampaikan LKPJ Gubernur di Kantor DPR Papua, Senin (6/11). Gubernur mengatakan kepergian ke Beijing, Cina merupakan rangkaian kegiatan mendampingi Presiden, karena didalam pertemuan itu juga membicarakan investasi kerjasama negara Cina di Papua. “Antara lainnya adalah rencana pembangunan Pabrik Ethanol di Papua, pengembangan Bio Fuel dan berbagai investasi lainnya yang mendukung pembangunan ditanah ini,” ucapnya. Menurut Gubernur, kepergiannya ke Beijing Cina mengikutsertakan kurang dari 10 orang pengusaha swasta dan sebanyak 5 Kepala Dinas. Imbal balik dari perjalanan dinas ini adalah rencana masuknya investasi dari negara Cina ke Papua.
“Jadi saya harap perjalanan dinas ini tidak dianggap menghambur-hamburkan uang. Tapi tujan kami kesana adalah mempromosikan Papua untuk memasukan investasi kesini (Papua). Kami juga akan memberikan kemudahan kepada para investor yang akan berinvestasi di Papua, sehingga daerah ini dapat benar-benar dibangun,” harapnya.