JAYAPURA - Wakil Gubernur Papua Aryoko Rumaropen resmi membuka kegiatan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Pra-Musrenbang) Tematik Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Papua Tahun 2025–2029, pada Kamis 6 November 2025 di Jayapura.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua ini bekerja sama dengan Australia-Indonesia Partneship – SKALA (AIP SKALA) serta mitra pembangunan seperti Jaringan Kerja Rakyat Papua (JERAT Papua) dan Papua Democratic Institute (PDI).
Dalam sambutan Gubernur yang dibacakannya Aryoko Rumaropen menegaskan pentingnya pembangunan yang inklusif, partisipatif, dan berkeadilan, agar arah kebijakan daerah benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh lapisan masyarakat, khususnya Orang Asli Papua (OAP).
“Kita ingin memastikan bahwa setiap perencanaan dan kebijakan daerah berpihak dan memberikan ruang kepada perempuan, anak, penyandang disabilitas, lansia, dan masyarakat adat. Papua yang cerah berarti Papua yang cerdas, sehat, dan harmonis bagi semua,” tegas Aryoko.
Forum ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, lembaga lokal, serta perwakilan kelompok masyarakat dari berbagai latar belakang. Melalui diskusi dan masukan yang disampaikan, pemerintah diharapkan dapat merumuskan kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap isu-isu sosial di Papua.
Pada kesempatan yang sama Senior Manager Program SKALA, Septer juga menjelaskan bahwa kami dari SKALA melakukan bentuk kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Australia yang mendukung penyelenggaraan perencanaan pembangunan inklusif di Papua.
“Saat ini SKALA mendampingi penyusunan RPJMD Provinsi Papua, termasuk mendorong pelaksanaan Pra-Musrenbang Tematik Inklusif sebagai bagian dari proses perencanaan partisipatif. Kami berkomitmen membantu pemerintah mewujudkan tujuan Otonomi Khusus untuk meningkatkan kesejahteraan Orang Asli Papua,” ujarnya.
“Mari bersama-sama berdiskusi, bertukar gagasan, dan memberikan masukan yang konstruktif kolaboratif, dan inovatif dalam membangun konsep dan strategi pembangunan yang terpadu, terintegrasi dan bersinergi dengan semua stakeholder pembangunan secara top down maupun bottom up planning demi terwujudnya RPJMD yang tepat sasaran dan berdampak positif bagi kesejahteraan Masyarakat “ ujar Aryoko mengakhiri sambutannya.
Pra-Musrenbang ini menghadirkan partisipasi penyandang disabilitas, tokoh adat, tokoh perempuan, pemerhati anak, serta perwakilan lansia, dengan tujuan memperkuat komitmen bersama menuju Papua Cerah, Papua Cerdas, Papua Sehat, dan Papua Harmonis menuju Indonesia Emas 2045. ***