Sudah sekitar seminggu belakangan ini, masyarakat Jayapura pengguna jalur telkomnet dibuat kebingungan. Pasalnya jaringan telkomnet yang menghubungkan akses ke telkomnet mengalami gangguan. “Semula kami mengira ini gara-gara kedatangan Presiden Bush, sehingga jaringan telepon terganggu, padahal ini karena jaringan telkom rusak. Selain itu, tidak ada pemberitaan sama sekali dari pihak telkom bahwa ada gangguan jaringan,” kata Irna salah seorang pemilik jasa warnet di Waena. Kabid Akses Jaringan PT Telkom Papua Amran Ali mengakui bahwa memang sudah beberapa hari lalu, jaringan Remote Akses Server (RAS) mengalami gangguan. “RAS kami di Papua memang lagi rusak,” singkatnya.
Menurut Amran, sebenarnya mereka sudah melakukan penggantian RAS baru, yang belum lama ini dipesan dari Makassar. Tetapi justru pemasangan yang baru ini malah mengalami gangguan. “Pergantian RAS dari yang lama ke baru ini, disebabkan karena RAS yang lama sudah tidak layak lagi dipakai, sedangkan pelanggan yang menggunakan jaringan telkomnet di Papua meningkat. Pihak Telkom Papua sendiri sudah mendatangkan teknisi Coporate Customer Care Center (C4) dari Makassar dan telah tiba kemarin Senin (20-/11) untuk memperbaiki kerusakan ini,” katanya. Namun Amran belum dapat memastikan sampai kapan kerusakan jaringan ini dapat segera diperbaiki. Atas kerusakan ini ia mengaku Telkom Papua mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
PT Telkom Papua sendiri dalam bulan Januari 2007 mendatang, akan memasang 9 Base Trans Station (BTS) di Papua. BTS ini nantinya akan dipakai dalam kondisi darurat. Sebab untuk tahun depan mulai regulasi masalah frekuensi. Untuk pelanggan 1,8 sampai 2,4 gega. Kepada para pelanggan ini nantinya akan diberikan bonus pemakaian/pengurusan telkom flexi yang rencananya akan dilaunching di Jayapura tahun depan. Saat ini jumlah pelanggan PT Telkom mencapai 70 ribu pelanggan se Papua. “Jumlah ini sangat kecil, karena masyarakat umumnya senang menggunakan mobil atau telepon selular dibandingkan memakai telepon rumah,” katanya lagi.