Guna mewujudkan mimpi yang akan dicapai (visi) tersebut, Gubernur, Barnabas Suebu telah melakukan lobi-lobi investasi di luar negeri, terutama di Negara Cina dan Korea dimana kedua negara ini merupakan negara yang memiliki Investasi terbesar di dunia saat ini. Gubernur telah berhasil menggaet beberapa orang pengusaha dari Cina salah satunya akan membangun pabrik etanol terbesar di dunia di Papua dan akan membuka perkebunan singkong dan kelapa sawit dengan luas lahan 5000 hektar yang berlokasi di kabupaten Mimika dan Yahukimo.
Bahkan gubernur Papua, Barnabas Suebu,SH bersama investornya yang didampingi Tim Ahlinya Prof, Mr. Nai Fan Shao, Sabtu (25/11) lalu telah meninjau lokasi perkebunan yang akan dimulai pembangunannya tahun 2007 mendatang, setelah Rabu sebelumnya melakukan peninjauan lokasi perkebunan di kabupaten Jayapura tepatnya di sekitar memberamo.
"Ini bukan hanya omong kosong tetapi akan segera terwujud dalam waktu dekat," ujar Gubernur saat jamuan makan malam dengan Pemda Mimika yang dihadiri para colon investor tersebut.
Lebih jauh Gubernur mengatakan, sudah terlalu lama orang Papua menderita diatas tanahnya yang kaya raya ini oleh sebab itu dalam masa kepemimpinannya sebagai gubernur telah bertekat untuk melakukan pembangunan di segala bidang terutama bidang ekonomi yang akan melibatkan masyarakat. Menurutnya, komitmen untuk membangun investasi di Papua setelah adanya dukungan presiden SBY dimana dalam kunjungannya di Cina dan Korea baru-baru ini gubernur Papua menjadi salah satu rombongan inti presiden. Bahkan dalam setiap pertemuan dengan pemerintah dan para investor, Barnabas Suebu diberikan kesempatan menjadi pembicara menyangkut masalah investasi di Papua. Kesempatan itulah, pengusaha bidang etanol dan biodiesel berkeinginan untuk membuka perkebunan dan pabrik etanol di Papua seperti yang saat ini di buka di Malaysia dan merupakan pabrik pertama di Asean.
Selain dalam bidang perkebunan, para investor Cina lainnya yang bergerak di bidang perikanan, juga telah melakukan peninjauan ke pulau Biak, sebab Biak menjadi salah satu kawasan pertumbuhan ekonomi untuk wilayah utara di Papua, sedangkan Timika untuk wilayah selatan. Untuk mendukung investasi di Papua mulai tahun 2007 mendatang pemerintah Provinsi Papua akan membangun jalan tol di seluruh wilayah Papua sekitar 5000 km yang akan menghubungkan daerah - daerah yang memiliki sumber daya alam dan juga yang menjadi kantong-kantong pemukiman penduduk. Cina saat ini sangat penting bagi Indonesia, sebab devisa terbesar bagi Indonesia akan didapatkan dari Cina, sebab Cina merupakan pangsa pasar raksasa yang produktif bagi produk-produk Indonesia khususnya bidang pertanian dan kelautan. Saat ini jumlah penduduk Cina sebanyak 1,3 Milyar jiwa, jadi apapun yang dibawa Indonesia ke negara akan, seperti halnya pisang, biar 10 Kapal besar pisang dibawa setiap hari ke Cina pasti lalu, demikian juga 10 kapal ikan tiap hari dibawa ke Cina pasti habis dan juga jenis barang lainnya. Oleh sebab itu pangsa pasar ini harus direbut sesuai dengan kebutuhan mereka bahkan kebutuhan dunia.
Jika saat ini semua negara-negara di dunia akan mencanangkan pemakaian minyak etanol dan Boidiesel menjadi minyak berbagai kenderaan, akibat dari semakin rusaknya ozon yang disebabkan karbon dioksida yang keluar dari asap kenderaan, disamping saat ini kandungan minyak bumi sudah semakin menipis. Dengan demikian 10 tahun kedepan dunia tidak lagi memakai minyak bumi tetapi akan memakai biodiesel yang memang benar-benar bersih dari karbon dioksida. Untuk itulah saat ini Papua harus mempersiapkan diri untuk menyambut hal ini, dimana dengan masih lausnya hutan yang ada di Papua bisa dijadikan perkebunan Singkong dan Kelapa Sawit yang merupakan sumber dari Biodiesel dan Etanol.
Dalam kesempatan itu, Prof Prof, Mr. Nai Fan Shao, saar jamuan malam bersama gubernur Papua oleh Pemda Mimika mengatakan rasa hormat dan terima kasihnya kepada gubernur Papua yang telah memberikan kesempatan untuk para invertor Cina.
Setelah meninjau beberapa daerah yang oleh gubernur memberikan sebagai lokasi untuk perkebunan yang direncanakan, pihaknya mengatakan cukup baik. Oleh sebab itu dia berjanji mulai tahun 2007 akan mulai dilaksanakan pembukaan lahan perkebunan dan pembangunan Pabrik di Papua ini. “ Kami akan membangun banyak prabrik di Papua ini, oleh karena itu kami minta dukungan pemerintah dan rakyat Papua,” ujarnya. Dia juga yakin semasa pemerintahan gubernur Barnabas Suebu, akan terjadi pembangunan yang pesat di Papua, sebagaimana yang menjadi kormitmen gubernur untuk menjadikan Papua baru, ujarnya.