Menyusul adanya statement dari Wakil Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, M. Ayomi yang menyatakan manajemen perikanan belum mampu menyerap dan tidak siap mengelola dana APBN dari Dewan Kelautan dan Perikanan (DKP) senilai total Rp. 40 milyar, sehingga anggaran sebesar Rp. 12,1 milyar harus dikembalikan ke kas negara karena tidak digunakan, dibantah dingin oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Astiler Maharadja,Rabu (13/12), usai mengikuti upacara peringatan hari nusantara ke – 7 di Halaman Kantor Gubernur. Menurutnya, alasan tidak dikerjakannya sisa anggaran APBN Tahun 2006 dari DKP senilai Rp. 12,1 milyar sehingga harus di kembalikan, karena masih ada sejumlah persoalan yang salah satunya masalah tanah. Sehingga mengganjal program pelaksaanan kegiatannya.
“Jadi tidak benar kalau manajemen perikanan tidak mampu menyerap dan mengelola dana itu. Sebenarnya ada persoalan masalah tanah yang mengganjal program kegiatan itu. Seperti pembangunan Kantor Perikanan yang baru dengan kucuran dana tahap awal senilai Rp. 7 milyar yang masih tertunda pelaksanaannya karena kita harus merelokasi 13 kk yang ada di kisaran kantor perikanan. Kemudian pembangunan pelabuhan Perikanan Sandar senilai Rp. 3 milyar dan Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) senilai Rp. 1 M di Biak yang lokasi tanahnya masih bermasalah,” ucapnya. Menurut Dia, dikembalikannya anggaran APBN ke DKP ini, tidak akan mempengaruhi permintaan anggaran APBN untuk tahun 2007. Sebab manajemen perikanan mempunyai alasan yang kuat dan lebih memilih mengembalikan anggaran itu daripada memaksakan pengerjaannya. Astiler menambahkan, bahwa anggaran yang dikembalikan itu juga tidak akan mubasir karena akan kembali dianggaran pada tahun 2007 mendatang, mengingat tutup buku untuk tahun anggaran 2006 sudah tinggal menghitung jari “Kita tidak mau ambil resiko. Apalagi ini sudah mau tutup buku. Pengembalian ini tidak akan mempengaruhi permintaan kita tahun depan, karena kita punya alasan yang kuat dan kegiatan maupun anggaran yang
dikembalikan akan dianggarkan lagi pada tahun depan. Saya juga sudah menjelaskan, melaporkan dan membicarakan hal ini dengan Irjen DKP di Manado kemarin dan mereka mengerti,” kata Astiler.