"Kapal-kapal tersebut tidak berlayar karena cuaca yang seringkali berubah menjadi sehingga pihak syahbandar tidak mengizinkan keempat kapal yakni KM. apua 1,2,3 dan KM. Papua 4 untuk berlayar," kata Kadin Perhubungan Papua, Soleiman Wairo. Dikatakannya, pihak syahbandarlah yang berhak menggeluarkan izin pakah kapal itu boleh berlayar atau tidak. Balai Meteorologi dan Geofisika Jayapura diharapkan senantiasa memberitahukan kepada syahbandar tentang perkembangan cuaca yang berubah-ubah. Bila cuaca sudah dinyatakan baik maka kapal-kapal milik Papua yang melayani rute sekitar pantai utara itu siap diberangkatkan, kata Soleiman Wairo.
Sementara itu Kepala BMG Jayapura, Ahmad Mujahidin secara terpisah mengatakan, saat ini yang mengalami cuaca buruk yakni sekitar kawasan pantai utara Papua baik itu angin maupun gelombang atau ombak. Angin di kawasan itu mencapai 15 knot atau 30 km/jam sedangkan ombak atau gelombang laut mencapai 1 sampai 2,5 meter. Untuk itu pihaknya berharap para nelayan dan perusahaan pelayaran senantiasa mewaspadai perubahan cuaca dan perubahan tersebut, kata Ahmad Mujahidin, kepada pihak radio pantai. Menurut dia, dari data terungkap cuaca yang tidak bersahabat itu diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Maret atau April 2007 mendatang. Ketika ditanya tentang kondisi pantai selatan, Kepala BMG Jayapura mengatakan, saat ini relatif lebih bersahabat dibanding pantai utara, apalagi badai "Isobel" yang datangnya dari Australia sudah mereda. Untuk masalah penerbangan tidak terlalu berbahaya karena cuaca seperti yang terjadi di Papua umumnya pembentukan awannya sangat local, kata Ahmad Mujahidin.