"Bercermin pada kejadian dimasa lalu, yakni terjadinya konflik perang agama di Poso hingga memakan korban jiwa serta kerusakan materil lainnya, membuat Wakil Gubernur Provinsi Papua, Alex Hasegem. SE, angkat bicara dan menyerukan kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai upaya-upaya memprovokasi yang dapat memecahbelahkan umat beragama di tanah ini. Dalam sambutannya pada pelaksanaan Muktamar I Majelis Muslim Papua, di Gor Cenderawasih, Selasa (10/4) kemarin, Wagub Hasegem berpesan kepada para peserta muktamar untuk menjaga tanah Papua aman untuk siapa saja. Wagub juga menyerukan kepada solidaritas muslim Papua beserta segenap warga muslim di tanah ini untuk bekerja sama dengan Pemerintah Daerah membangun Papua, mewujudkan Papua sebagai tanah damai serta ikut berproses memberantas KKN yang telah merugikan masyarakat.
"Sudah cukup kita menyaksikan peristiwa berdarah di Poso melalui media-media yang ada. Cukup…! Dan tidak boleh terjadi di tanah Papua. Papua harus menjadi tanah damai untuk siapa saja, agama apa saja, dan tidak boleh ada perbedaan. Dalam kesempatan ini, saya mengajak lembaga Majelis Muslim Papua dan seluruh komponen masyarakat islam di tanah ini untuk menyatukan pikiran, kita jaga tanah Papua aman bagi semua. Kita juga berharap lembaga ini untuk bersama-sama dengan Pemerintah Daerah membangun Papua mewujudkan Papua sebagai tanah damai serta ikut memberantas KKN yang telah merugikan masyarakat,” tegas Wagub. Sementara itu, Ketua Solidaritas Muslim Papua, H. Arobby A. Aituarauw, SE, MM dalam sambutannya mengatakan kehadiran Majelis Muslim Papua tidak dimaksudkan untuk membangun jamaah yang eksklusif, tidak juga untuk melancarkan islamisasi, apalagi untuk membangun fundamentalisme agama serta menjurus pada gerakan-gerakan radikal. Kehadiran lembaga ini, lanjutnya, adalah untuk bergandengan tangan dengan Pemerintah Daerah untuk menegakkan keadilan dan kemakmuran rakyat. Disamping itu, kehadiran majelis ini adalah untuk bahu-membahu bersama pemimpin agama dan pemimpin gereja, yang selama ini telah bekerja keras menjadikan Papua sebagai tanah damai.
"Itulah sebabnya, sikap dasar, yang sekaligus menjadi platform Majelis Muslim Papua, yaitu moderat, toleran, tegak, seimbang dan dialog,” kata Arobby. Pelaksanaan Muktamar I Majelis Muslim Papua, di Gor Cenderawasih, Selasa kemarin, diikuti sebanyak 300-an lebih peserta dari 27 kabupaten/kota se-Papua dan Papua Barat, minus 2 kabupaten, yakni Puncak Jaya dan Teluk Wandama yang berhalangan hadir. Ketua Penyelenggara kegiatan, M. Rifai Darus, SH dalam laporannya mengatakan, tujuan pelaksanaan muktamar adalah melakukan silahturahmi guna mempertegas visi dan misi, menyatukan pokok-pokok garis besar organisasi, melakukan konsolidasi organisasi, membuat rekomendasi tentang pelaksanaan pembangunan daerah, serta mempertegas kembali peran Majelis Muslim Papua kedepan.