"Agenda Pembangunan Pemerintah Provinsi Papua dalam merealisasikan Program Block Grand senilai Rp. 100 juta perkampung se-Tanah Papua, ternyata membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Khusus untuk tenaga pendampingan, membutuhkan biaya sekitar Rp. 65 Miliar. Dana tersebut, akan digunakan sebagai biaya honor para tenaga pendamping serta biaya transportasi dan biaya-biaya lainnya. “Untuk dana pendampingan bagi Program Block Grand ini, kita sediakan dana sejumlah Rp 65 Miliar. Karena tenaga pendamping ini harus diberikan honor dan gaji termasuk biaya transportasi,” ungkap Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Provinsi Papua Drs Tedjo Suprapto, Jumat (5/5) di Kantor Gubernur.
"Dikemukakan bahwa sejauh ini pihaknya telah merekrut tenaga pendamping sebanyak 200 hingga 300 orang yang diambil dari setiap Distrik dan Kampung di seluruh wilayah Papua. Jumlah tersebut, diakuinya belum mampu memenuhi target yang seharusnya, sebab program pendampingan yang akan dilaksanakan membutuhkan sedikitnya 600 orang Tenaga Pendamping. “Dari seluruh tenaga pendamping yang sudah kita rekrut, masih ada kekurangan sekitar 300 orang. Karena idealnya kita harus menyediakan sekitar 600 orang tenaga pendamping sedangkan yang baru kita rekrut sebanyak 200-300 orang. Prosedur seperti ini sudah diatur sebelumnya, karena untuk Distrik yang sulit akan ditempatkan hingga 3 orang tenaga pendamping disana,” kata Tedjo.
"Walaupun demikian, lanjutnya, tenaga – tenaga yang telah direkrut ini diambil dari masing-masing distrik dan kampung yang ada. “Kita sengaja mengambil tenaga pendamping dari Kampung dan Distrik karena merekalah yang mengerti tentang keadaan di Kampungnya atau Distriknya,” katanya. Soal kekurangan tenaga pendamping, tambah Tedjo, akan diupayakan terpenuhi dalam waktu dekat ini. Sehingga proses pengelolaan anggaran dikampung dapat berjalan terarah, tepat sasaran dan sesuai dengan harapan.