"Pemerintah mengakui, sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai sekarang, ancaman terhadap Kedaulatan Bangsa Indonesia masih terus berlangsung. Hal ini terbukti dengan masuknya berbagai paham dan ideologi yang menyesatkan serta krisis ekonomi berkepanjangan seperti beberapa pemberontakan di tanah air. Kaitannya dengan ini, Gubernur Papua Barnabas Suebu SH menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mewaspadai seluruh kegiatan yang dapat memecah belah kesatuan maupun keutuhan NKRI. Sehingga keamanan dan ketertiban dapat terus dan tetap terjaga guna mewujudkan Papua sebagai zona damai. Gubernur Suebu menekankan hal tersebut dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Papua Drs. Tedjo Soeprapto, MM pada acara temu wicara dalam rangka kegiatan penyebaran Pengibaran Bendera Merah Putih di Papua kepada masyarakat perbatasan, di Sasana Krida Kantor Gubernur , Rabu (13/8).
"Dibagian lain, Gubernur menyoroti lunturnya kecintaan masyarakat terhadap tanah air yang semakin hari merosot tajam. Oleh karena itu, melalui peringatan HUT RI ke-63 pada tanggal 17 Agustus, karakter kebangsaan ini diharapkan bisa lebih ditingkatkan dan dimiliki oleh setiap warga Negara. Sehingga akan tumbuh persatuan dan kesatuan serta semangat untuk membentuk tatanan masyarakat yang baru demi tercapainya cita-cita bersama membentuk kehidupan yang damai dan sejahtera bersama Bangsa-bangsa lain di dunia. Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Bagus Ekodanto dalam sambutannya yang dibacakan Wakapolda Papua juga mengkritisi lunturnya semangat kebangsaan warga masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan adanya sejumlah bentrokan antar warga, kelompok masyarakat dan sebagainya. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu membangun Indonesia dengan mengedepankan azas semangat kebangsaan dan kecintaan kepada tanah air.