"Mulai tahun 2010, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) Provinsi Papua akan lebih fokus mengurusi masalah RESPEK ketimbang program atau kegiatan yang bentuknya hampir sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya. Menurut Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian RESPEK BPMK Provinsi Papua, Donatus Motte, fokus bidang tugas ini merupakan instruksi langsung Kepala Daerah agar fokus program kerja BPMK lebih terfokus kepada RESPEK. “Jadi kegiatan yang bentuknya hampir sama dengan SKPD lain harus dicoret. Sebab kita nantinya lebih mengarah ke RESPEK yang tujuannya untuk memberikan manfaat bagi masyarakat di kampung, â€Âkata Motte saat memberikan keterangan, usai mengikuti dialog interaktif program prioritas Pemerintah Daerah dalam rangka peningkatan perekonomian rakyat di Papua, Selasa (12/1) di RRI Tasangka Jayapura.
Motte mencontohkan, salah satu program BPMK yang tahun ini berfokus kepada RESPEK, yakni pembangunan Kantor atau Balai Kepala Kampung di lima kampung yang nantinya akan didirikan di lima Kabupaten berbeda. Pembangunan balai kantor tersebut bertujuan mendukung tugas pokok maupun fungsi (tupoksi) para kepala kampung hingga aparatnya serta para tenaga pendamping agar penyusunan program atau perancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK) dapat terlaksana lebih baik. “Jadi, banyak hal yang bisa dilakukan pada balai tersebut. Termasuk musyawarah kampung (Muskam), menyusun program APBK, serta hal terkait lainnya. Dan sangat positif bahwa program yang sama turut dilakukan oleh Biro Pemerintahan Kampung, â€Âtuturnya.
Sementara terkait perekrutan tenaga pendamping, Donatus Motte mengatakan pada tahun ini BPMK Provinsi Papua akan merekrut sekitar 400-an lebih tenaga pendamping baru guna memenuhi kuota penempatan tenaga pendamping, yakni sekitar tiga orang per distrik. “Kalau yang sudah ada ini sekitar 648 orang sementara yang akan direkrut sekitar 1074 orang. Tetapi ini pun sudah berkurang karena ada tenaga pendamping yang lulus PNS. Kendati begitu, perekrutan diupayakan rampung bulan Maret tahun ini, â€Âakunya. Pada kesempatan itu, Donatus Motte menambahkan bahwa nilai dana RESPEK yang sebelumnya rata-rata dibagi Rp. 100 juta per kampung, pada tahun ini akan mengalami perubahan. Untuk kampung yang memiliki daya jangkau sulit serta tingkat kemahalan transportasi, jutru akan mendapat dana RESPEK lebih dari Rp. 100 juta.
“Tapi ini memang masih akan dianalisa oleh tim yang akan turun meninjau mulai bulan Januari ini. Intinya, pemberian dana RESPEK per kampungnya akan melihat dari tingkat kesusahan kampung tersebut, â€Âpapar dia.