"Dalam upaya mendukung program Rencana Strategis Pembangunan Kampung (RESPEK), Biro Pemberdayaan Perempuan Setda Provinsi Papua tahun ini, berencana menambah pembentukan satuan tugas (satgas) program sayang ibu dan anak, di 25 kampung pesisir maupun pegunungan. Menurut Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setda Provinsi Papua, Dra. Sipora Modouw, MM, pembentukan 25 satgas baru ini, bertujuan untuk mengawal program sayang ibu dan anak di kampung-kampung, dengan harapan dapat menekan angka kematian ibu dan anak pada waktu-waktu mendatang.
Pembentukan satgas tersebut, rencananya akan dilakukan di seluruh kampung di Papua secara bertahap, yang setiap tahunnya dialokasikan antara 25-30 kampung. “Jadi, program ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2007 lalu. Dan secara perlahan-lahan kita akan bangun satgas di hampir 3000 kampung yang ada di Papua. Dan untuk tahun ini, alokasinya sekitar 25 satgas yang akan kita bentuk, â€Âkata Sipora, saat memberikan keterangan, belum lama ini di Kantor Gubernur Dok II Jayapura. Dikatakan dia, satgas yang dibentuk itu sebenarnya terdiri dari masyarakat kampung itu sendiri. Mulai dari Kepala Kampung, Ketua Tim Penggerak PKK kampung, Organisasi atau LSM yang berada dikampung tersebut.
Sementara tugasnya, yakni mengkoordinir dan mengatur seluruh program yang menyangkut kesehatan ibu dan anak. “Terutama pemeliharaan kesehatan ibu dan anak sebab itulah fokusnya, â€Âsingkat dia. Setelah membentuk satgas baru, Biro Pemberdayaan Perempuan akan memfasilitasi satgas dengan sejumlah dana untuk seluruh pekerjaan yang telah mereka susun di suatu kampung. “Jadi layaknya RESPEK yang diprogramkan Gubernur, Biro Pemberdayaan Perempuan membuat program yang langsung ke rakyat. Bahkan ada buku panduan dan bagaimana pengelolaannya. Selain itu, para satgas dilatih dan diberi pentunjuk agar melaksanakan tugas dengan baik, â€Âakunya.
Menyinggung soal evaluasi pembentukan satgas tersebut, Sipora Modouw mengaku banyak hal positif yang muncul, antara lain para ibu dapat mengetahui bagaimana cara hidup yang sehat serta dapat ditekannya angka kematian ibu. Hal demikian, yang terpenting sebab angka kematian ibu di Papua tergolong cukup tinggi. “Jadi, angka kematian ibu dan anak di Papua cukup tinggi. Oleh karena itu, kita buat strategi ini untuk turunkan angka kematian ibu dan anak. Sebab kalau kita tidak turunkan, maka banyak kerugian akan terjadi, â€Âujarnya.