"Pemerintah Provinsi Papua menargetkan pembangunan shelter di Puncak Cartenz Timika, akan dapat rampung sampai dengan akhir bulan Februari ini. Menurut Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata Provinsi Papua, Drs. W. CH. Rumbino, MM pembangunan shelter masih terganjal pada proses pengangkutan material dari Kota Mimika menuju Puncak Cartenz. Hal itu, disebabkan oleh adanya perubahan jadwal penerbangan helikopter PT. Freeport Indonesia (PTFI), sehingga pekerjaan pembangunannya masih tertunda sampai dengan saat ini. “Jadi, kita tetap mengusahakan untuk rampung sampai dengan akhir bulan ini. Dan kalau sudah termuat seluruh materialnya diatas (Puncak Cartenz), baru kita pasang. Sebab shelter tidak seperti bangunan biasa. Itu seperti rumah pasang, sehingga cepat sekali kalau dibangun, â€Âaku Rumbino di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, usai mengikuti satu acara.
Menyinggung soal persentase pekerjaan, Rumbino mengatakan belum dapat menyimpulkannya sebab seluruh material shelter belum terangkut ke Puncak Cartenz. “Kalau dari segi persentase sebenarnya tinggal menunggu material termuat yang terhambat karena cuaca dan jadwal penerbangan yang berubah. Sehingga kita terus berusaha dan diharapkan dapat bisa melalui bantuan PTFI untuk melalui jalur transportasi darat, â€Âungkapnya.
Untuk diketahui, Puncak Cartenz merupakan salah satu puncak tertinggi di Indonesia yang memiliki ketinggian 4.884 meter dari permukaan laut. Karena diselimuti salju abadi, Puncak Cartenz menjadi salah satu objek wisata dunia. Apalagi puncak ini merupakan puncak tertinggi diwilayah pasifik sehingga menjadi salah satu dari 7 puncak tertinggi di dunia. Sayangnya, potensi wisata ini belum didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sehingga, Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu, SH beberapa waktu lalu memerintahkan pembangunan shelter dan sarana pendukung lainnya di Puncak Cartez, agar dapat menarik minat para turis dari mancanegara untuk berkunjung ke puncak ini. Selain untuk menyediakan sarana maupun prasarana yang memadai, pembangunan shelter di Puncak Cartenz, diharapkan dapat ikut mendongkrak penerimaan Pajak Asli Daerah (PAD) bagi Provinsi tertimur di Indonesia ini.