"Wakil Gubernur Provinsi Papua, Alex Hasegem, SE menegaskan, Pemerintah tak dapat melayani para repatrian sampai yang sekecil-kecilnya, karena masih banyak rakyat Papua yang tinggal dan setia kepada NKRI. “Kita tak bisa melayani sampai sekecilnya, lalu bagaimana dengan masyarakat yang setia dengan NKRI dan juga urusan lainnya, "tegas Wagub menanggapi pertanyaan, terkait belum adanya kepastian tinggal dan pekerjaan bagi para repatrian, usai menghadiri penyampaian SPT Tahunan PPH Orang Pribadi tahun pajak 2009, di Kanwil DJP Papua dan Maluku, Jumat (26/3) kemarin. Wagub mengaku, Pemerintah tidak mengistimewakan para repatrian. Sebab, masih banyak masyarakat lainnya yang harus diurus oleh Pemerintah. Oleh karena itu, jika dikatakan bahwa para repatrian akan kembali ke PNG, Wagub Hasegem tidak berkeberatan sebab katanya, masih banyak masyarakat Papua yang tinggal dan setia kepada Negara ini.
“Jadi, silakan saja karena bukan mereka sendiri yang kita layani, masih banyak masyarakat Papua yang tinggal dan setia kepada Negara ini yang perlu kita urus, â€Âkata dia. Sebelumnya, Kordinator Repatrian, Hein Fere (62), mengaku dirinya bersama istri dan empat cucunya yang mengikuti program repatriasi sejak 19 November 2009, belum mendapat tempat tinggal yang layak sehingga hidup berpindah-pindah dari satu keluarga ke keluarga lain. Tak hanya keluarganya, hingga kini sebagian besar para repatrian masih bernasib sama dengannya. Padahal, saat berada di PNG, para repatrian diiming-imingi mendapatkan pemukiman dan pekerjaan setelah kembali ke Papua sehingga mereka ingin pulang ke tanah air.
“Jadi, keluarga yang kami tinggali mungkin terlalu berat menampung kita sehingga terpaksa kami sekeluarga hidupnya berpindah-pindah, â€Âujar Hein yang saat repatriasi menjadi koordinator repatrian.