Bulog Divre Papua memastikan harga jual beras medium dolog dipasaran merupakan yang termurah di Indonesia karena ditawarkan dengan harga yang berkisar diantara Rp40.000 s/d Rp50.000-an per karung (1 karung 15 kg). Atas dasar ini, Bulog Papua tidak melakukan operasi pasar sebab harga jualnya masih jauh dibawah ketentuan harga yang ditetapkan oleh Pemerintah, yakni seharga Rp6.285/kg atau mencapai Rp94.275 per karung. Kepala Bulog Divre Papua, Achmad Kastela, mengatakan hal tersebut , Senin (6/9) usai melakukan kunjungan ke Gudang Dolog Santarosa Jayapura. “Jadi, kami (Bulog) tidak melakukan operasi pasar di Papua karena yang terjadi bahwa nilai tersebut masih jauh dibawah harga yang ditentukan Pemerintah. Untuk tahun ini di Papua, harga tebus beras paling tinggi mencapai Rp5.200 per kilogram di pasar. Itu masih jauh dibawah ketentuan Pemerintah dalam harga buku Pemerintah sebesar Rp6.285/kg yang kalau dikali 15 kg mencapai Rp90an ribu,†kata dia. Ditambahkan Achmad Kastela, rendahnya harga jual beras dolog di Papua lebih disebabkan oleh karakteristik masyarakat di Jayapura yang melakukan penjualan beras eks PNS dan TNI/Polri ke pasar-pasar umum, sehingga harga jual kepada masyarakat menjadi murah. “Ini ada datanya yang menurut informasi PNS ada yang menjual beras jatah. Tapi secara detail datanya tak bisa diberikan. Tapi kalau beras jatah TNI/Polri dan pegawai itu dijual ya itu hak merekaâ€Â. “Tapi sekali lagi kita himbau agar tidak dijual. Karena kalau dijual berarti tidak butuh, dan kalau tidak butuh diajukan saja untuk tidak mendapat karena kita sudah ajukan dana yang besar mendatangkan beras. Sebab lebih baik kita ajukan beras untuk rumah tangga miskin dan pihak yang benar-benar butuh ketimbang dijual,†cetusnya.