Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengumumkan, di bulan Januari 2011 Kota Jayapura mengalami Inflasi sebesar 1,79 persen, dengan Indeks Harga Konsumen atau IHK sebesar 125,00. Menurut Kepala BPS Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto,MM, inflasi di Kota Jayapura terjadi karena adanya kenaikan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh kelompok Bahan Makanan sebesar 5,87 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,35 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,33 persen; kelompok Sandang sebesar 0,29 persen; kelompok
Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,25 persen; kelompok Kesehatan sebesar -0,10 persen dan kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga sebesar -0,01 persen. Demikian dikemukakan Kepala BPS, dalam Berita Resmi Statistik (BRS), Selasa (1/2), di ruang rapat Kantor BPS Papua. Menurut Djarot, kenaikan harga barang dan jasa di Kota Jayapura juga ditunjukkan oleh perubahan indeks pada kelompok barang dan jasa, dari 66 kota IHK (Indeks Harga Konsumen) sebanyak 62 kota mengalami inflasi (termasuk Kota Jayapura), dan sebanyak empat kota yang mengalami deflasi.
Sementara inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang yaitu sebesar 3,70 persen dan Inflasi terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,07 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong mencatat deflasi sebesar 1,07 persen persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Ternate yaitu sebesar 0,32. Kota Jayapura menempati urutan ke-13 di tingkat Nasional dan kedua di tingkat Sumapua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Djarot menambahkan, untuk laju inflasi bulanan maupun laju inflasi Tahun Kalender Januari 2011, Kota Jayapura sebesar 1,79 persen lebih tinggi di banding laju inflasi bulanan nasional maupun Laju Inflasi Tahun Kalender Nasional sebesar 0,89 persen. Sedangkan untuk laju inflasi Year on Year (Januari 2011 terhadap Januari 2010) Kota Jayapura sebesar 5,02 persen lebih rendah dibanding Nasional yaitu sebesar 7,02 persen.