Wakil Ketua I DPR RI, Priyo Budi Santoso, mengutuk aksi kekerasan dan anarkis kelompok warga yang melakukan aksi penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah serta pembakaran gereja di Temanggung beberapa waktu lalu. Priyo menyampaikan hal itu, disela-sela kunjungannya ke Jayapura, Jumat (11/2/2011) siang. Priyo mengatakan hal itu sepatutnya tak terjadi jika saja aparat kepolisian hadir tepat pada waktunya.
Seperti saat penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah, jika saja aparat kepolisian ada untuk melakukan pengamanan maka aksi anarkis tersebut tentunya bisa diminimalisir. \\\"Kami menyesalkan pihak aparat keamanan tidak hadir untuk melindungi warga negaranya, \\\"Kata dia.Kaitannya dengan hal ini, Priyo mendesak pihak yang berwajib untuk segera menangkap pihak-pihak maupun pelaku penyerangan dan perusuh dengan tidak memandang bulu, baik atas nama ormas atau agama manapun.
Politisi golkar ini juga, meminta pihak keamanan lebih tegas diwaktu-waktu mendatang untuk segera menangkap pihak-pihak yang berbuat anarkis dengan mengatasnamakan kelompok, ormas ataupun agama. Sehingga dapat tercipta keamanan dan kerukunan yang baik di bangsa ini. Saya sebagai pimpinan DPR meminta peristiwa ini harus dihentikan dan tidak boleh atas nama siapapun, agama manapun untuk main hakim sendiri.
Saya meminta aparat keamanan jangan ragu untuk menangkap dan menahan pihak yang bikin rusuh atas nama bendera ormas apa pun atau agama manapun, imbaunya. Terkait Instruksi Presiden untuk membubarkan Ormas anarkis, Priyo menyambut baik akan hal itu. Namun demikian, ia meminta agar Pemerintah jangan menjadi semena-mena untuk membubarkan ormas yang tak bersalah. Kalau bisa ada pengadilan independen sehingga bila ada ormas yang terlibat perbuatan anarkis langsung dibubarkan. Dan kedepannya seperti itu, tuntasnya.