Dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat diwilayah perkampungan, termasuk upaya mensejahterakan masyarakat sebagaimana tujuan program Respek yang dicanangkan Kepala Daerah, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Papua telah mengembangkan program perikanan budidaya diwilayah pedalaman.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Papua, Ir. Astiler Maharadja, program pengembangan perikanan budidaya ini bertujuan untuk meningkatkan produksi perikanan, berikut pemenuhan kebutuhan gizi bagi masyarakat di daerah pedalaman serta peningkatan pendapatan maupun kesejahteraan masyarakat pembudidaya.
“Program ini tentunya sinergi dengan program yang dicanangkan oleh bapak Gubernur Papua, yakni program Respek yang mana bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat di kampung-kampung, â€kata Astiler, kemarin. Menurut Astiler beberapa kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh, antara lain paket budidaya air tawar dalam Kolam. Paket budidaya air tawar dalam kolam ini, dilaksanakan tersebar pada beberapa daerah, yakni Kabupaten Puncak Jaya, Tolikara, Peguningan Bintang, Boven Digoel, Jayawijaya, Paniai, Dogiai, Yalimo, Mamberamo Tengah dan Lanny Jaya.
Sementara hasil dari kegiatan ini, antara lain tersedianya dana operasional beko selama 12 bulan, terbayarnya transport lokal tenaga TPT 2 orang di 11 Kabupaten, serta terlaksananya penyediaan sarana produksi (Saprodi) budidaya air tawar sebanyak 135 paket bagi pembudidaya ikan di 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota. “Kemudian hal penting lainnya adalah terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat dari protein ikan berasal dari ikan serta inti dari kegiatan ini yakni meningkatnya kesejahteraan pembudidaya ikan,†cetus dia. Selain itu, kata Astiler, program budidaya lainnya yang digunakan adalah paket budidaya air payau. Sedangkan hasil yang dicapai dari kegiatan itu adalah tersedianya sarana produksi (Saprodi) budidaya air payau sebanyak 100 paket untuk kabupaten dan kota Jayapura berupa, Saponin (240 sak), Urea (180 sak), TSP (180 sak), Ursal (60 dos), Inodan (200kaleng) dan 100.000 ekor bibit nener. “Adapula hasil bagi masyarakat antara lain terbentuknya 20 kelompok pembudidaya bandeng penerima paket beranggotakan 160 orang, kemudian tercapainya total produksi budidaya air tawar payau Tahun 2010 sebesar 20 ton untuk komoditas bandeng dengan masa pemeliharaan 6 bulan. Dan kegiatan ini akan kita terus laksanakan dalam upaya mendukung kegiatan Respek guna mensejahterakan masyarakat diwilayah pedalaman maupun perkampungan,†tuntasnya.