Pemerintah mengakui budidaya rumput laut di Provinsi Papua mengalami hambatan pemasaran karena transportasi yang jauh. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah tengah memikirkan solusi guna mencari jalan keluar yang terbaik agar rumput laut yang dibudidayakan tersebut bisa dijual keluar Papua.
Budidaya rumput laut di Papua kita terus mendukung. Tapi kita akan pikirkan caranya karena transportasi yang jauh masih menjadi kendala pemasaran rumput laut di Papua, tutur Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan, Ketut Sugama di Jayapura,pada satu acara kemarin.
Ketut mengatakan pihaknya saat ini tengah menjalin komunikasi dengan pihak-pihak angkutan kapal laut yang melakukan pengakutan semen ke Provinsi Papua, guna melakukan kerja sama agar sekembalinya dari Papua bisa mengangkut rumput laut.
Sekarang saya sedang mencari teman-teman yang kapalnya mengirim semen ke Papua. Pulangnya kan kosong, maka itu bawalah rumput laut. Dan konsep ini sedang saya cari, dan diupayakan nanti dikumpul di satu daerah untuk langsung diangkut, tuturnya.
Menurut dia, potrensi rumput laut yang ada di Papua sangat besar hanya saja belum tersentuh teknologi karena jauhnya transportasi dan logistik. Meski begitu, hal ini agar jangan berlarut-larut dijadikan alasan untuk maju dan berkembang. Itu alasan klasik namun nyata. Kendati begitu, ini tidak boleh jadi alasan.
Kami di pusat akan terus membantu pemerintah di daerah untuk memberikan pemasaran bagi seluruh rumput laut yang dihasilkan. Sementara bantuan untuk pemberdayaan rumput laut, kita akan bantu melalui pembinaan mina usaha pedesaan, yang langsung kepada kelompok-kelompok usaha, tutur dia.