Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Ir. Astiler Maharadja mengatakan para tenaga penyuluh harus berada di lapangan untuk menunjang keberhasilan budidaya suatu komoditi yang dikembangkan baik oleh pemerintah dan masyarakat.
Ia menilai ketidakhadiran para tenaga penyuluh di wilayah Supiori, menjadi salah satu penyebab gagalnya upaya pengembangan salah satu komoditi unggulan Papua tersebut. Oleh karena itu, ia meminta kedepan agar para tenaga penyuluh bisa berada di lapangan untuk menyokong perkembangan pembudidayaan rumput laut di Supiori maupun daerah lainnya di bumi cenderawasih.
Saya kira ini (budidaya rumput laut) tidak berhasil karena ketidakhadiran kita dilapangan. Maka itu, saya pikir disinilah tugas penyuluh yang harus ada di daerah. Sebab penyuluh adalah ujung tombak kita yang tentunya sebagai penunjang suksesnya pembudidayaan yang nantinya akan dilakukan, kata Astiler dalam satu kesempatan, kemarin.
Sebagaimana diakuinya, upaya pengembangan rumput laut di Papua, sudah dilakukan selama tiga tahun namun belum menunjukan perkembangan sebagaimana yang diharapkan. Khusus di wilayah Supiori, Dinas Kelautan dan Perikanan Papua sudah melakukan berbagai upaya yang dikeluhkan hanya saja belum memiliki hasil yang maksimal.
Oleh karenanya, diharapkan para tenaga penyuluh di waktu mendatang bisa hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mendukung upaya pemberdayaan rumput laut tersebut. Jadi, awalnya bibit kemudian kita suport. Timbul masalah soal modal kemudian kita kasih, tapi tidak berkembang juga. Maka itu, kedepan sangat kita harapkan kehadiran para tenaga penyuluh di tengah masyarakat. Sehingga budidaya yang dilakukan pada waktu mendatang, bisa memberikan hasil yang lebih baik dibanding sebelumnya, harap dia.