Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu berharap, batik Papua bisa mendunia dan lebih dikenal masyarakat karena keunikan motifnya yang menggambarkan berbagai cerita suku adat di Provinsi Papua.
Harapan itu dikemukakan Menteri Perdagangan RI, usai mengunjungi Industri Batik Jimmy Afar Port Numbay Kota Raja Jayapura, Papua, Sabtu (25/6/2011). Menteri berharap keikutsertaan batik Papua dalam pameran tanggal 9 Juli 2011 di Jakarta mendatang, bisa menjadi ajang promosi agar batik dengan motif etnik ini bisa lebih dikenal masyarakat dunia.
Saya dengar tanggal 9 Juli 2011 akan ada Pameran di Jakarta dan kita harap itu bisa jadi ajang promosi untuk orang mengenal batik Papua yang ciri khasnya berbeda, jelas Mari. Menurut dia, sebetulnya batik itu seperti produk tidak terhingga karena kita terus mencari motif yang berbeda karena akan sampai pada titik bosan jikalau secara terus menerus menggunakan batik dengan motif yang sama.
Sementara itu, motif Papua dianggap menarik karena sangat etnik atau memiliki ciri khas sendiri yang melalui goresan tulisannya menceritakan berbagai suku adat di Papua. Karena itu, saya rasa ini bagus. Ini paduan antara beberapa budaya adat dari berbagai suku di Papua dan coba diceritakan melalui batik. Ini sangat baik karena sudah mengikuti perkembangan dari batik dalam arti tulis dan cap, tidak printing karena menggunakan warna alam.
Dan saya rasa kami akan bicara dengan dinas terkait, untuk apa yang bisa kami bantu dan supaya ini (batik Papua) berkembang terus termasuk para pekerjanya, tutupnya.