Adanya keluhan masyarakat terkait dibebankannya biaya pembelian kantong saat masyarakat mendonorkan darah di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) disikapi Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Drh. Constant Karma.
Mantan Wakil Gubernur Papua ini meminta agar ongkos atau biaya pembayaran kantong di PMI, sesegera mungkin ditiadakan sehingga masyarakat yang membutuhkan tidak lagi dibebani biaya saat akan mengambil darah hasil donor tersebut. Kalau orang mau donor darah jangan lagi beli kantong. Kalau orang sudah mati jangan lagi dia beli kantong kuning untuk bungkus orang. Kan sudah ada partisipasi dari masyarakat untuk datang cari darahnya, sebaliknya jangan ada beban biaya lagi, ungkap dia usai membuka acara pencerahan peran pemerintah dalam melindungi karya jurnalis Tahun 2011, bertempat di Hotel Aston Jayapura, Rabu (7/9) siang.
Dalam kesempatan tersebut, Constan Karma yang bergelar dokter hewan, mengaku prihatin atas keluhan masyarakat tersebut. Karena selain harus mengeluarkan biaya saat menebus darah di PMI, masyarakat sebelumnya harus susah payah mencari relawan yang berniat untuk menyumbangkan darahnya. Ini belum dihitung dengan sulitnya mencari golongan darah yang harus disamakan dengan pasien yang sakit.
Ya, kalau bisa PMI dan Dinkes agar orang yang donor darah jangan dibebani biaya untuk beli kantong darah itu. Ini berlaku untuk semua masyarakat. Kantong darah mungkin murah tapi sebaiknya jangan. Kasihan kalau darah itu diperlukan sekali, tuturnya. Ditempat terpisah, seorang warga yang tidak ingin dikorankan namanya beberapa waktu lalu mengeluhkan adanya diberlakukannya biaya kantong saat hendak mengambil darah di kantor PMI. Pihaknya berharap agar biaya tersebut dapat ditiadakan diwaktu-waktu mendatang agar tidak membebani masyarakat.