Masalah pengangguran sampai dengan saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah dan telah banyak upaya yang dilakukan guna mengatasi dan mengurai persoalan tersebut.
Di Provinsi Papua, masalah pengangguran turut menjadi satu persoalan yang paling mengemuka bahkan dapat dikatakan pengangguran sumber daya manusia, karena pendidikan formal dari tahun ke tahun meluluskan tenaga yang tidak bisa menciptakan pekerjaan. Berkaca pada hal tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan (Disnakerduk) Provinsi Papua selaku instansi teknis melakukan berbagai program guna mengurangi masalah pengangguran tersebut. Salah satunya melalui kegiatan perluasan kerja melalui sistem teknologi tepat guna yang merupakan model program selayaknya padat karya.
Sistem pendidikan yang kita laksanakan di negara ini kan kita meluluskan orang itu bukan sebagai pencipta lapangan kerja tapi lulusan kita itu adalah pencari kerja. Ini karena lulusan pendidikan formal di Papua ini belum mendidik orang untuk menjadi pencipta lapangan kerja tetapi ada kencendrungan, maka kita menggelar kegiatan perluasan kerja melalui sistem teknologi tepat guna ini. Dengan harapan bisa mengurangi masalah pengangguran yang sudah menjadi masalah nasional, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan, Drs. Yan Piet Rawar melalui Kabid Bina Pendayagunaan dan Pengembangan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua, Drs. Yohanis Simopiaref, M.Si disela-sela acara kegiatan perluasan kerja, Jumat (9/9) bertempat di Hotel Yudisha Jayapura.
Ia mengatakan, para peserta kegiatan tersebut, direkrut dari berbagai latar belakang jenis usaha yang suatu saat diharapkan dapat memikirkan teknologi tepat guna (terlepas dari satu jenis usaha yang mereka tekuni) sehingga kedepan bisa menciptakan tenaga kerja. Jadi, melalui kegiatan perluasan kerja sistem teknologi tepat guna tersebut, diharapkan bisa mencapai sasaran yang para tenaga kerja penganggur ini bisa memanfaatkan teknologi tepat guna yang dipelajari dengan menciptakan kesempatan kerja diluar bidang yang ditekuni sebelumnya. Misalnya membuat bakso dari ikan atau mengolah sumber daya alam ini menjadi suatu produk yang bisa dipasarkan, tuturnya.
Sementara itu, kegiatan perluasan kerja sistem teknologi tepat guna ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan, Drs. Yan Piet Rawar. Kegiatan yang diikuti sebanyak 20 orang tersebut, bertujuan memberikan pemahaman kepada para peserta tentang pentingnya pendayagunaan terapan teknologi tepat guna atau serta menciptakan maupun memperluas kesempatan kerja.
Sementara hal yang tak kalah pentingnya adalah mengembangkan serta memperluas jenis-jenis teknologi tepat guna tersebut, jelas Panitia Penyelenggara Denny A. Buyung dalam laporannya.