Baru-baru ini di Kota Jayapura, sebanyak 14 mahasiswa ditemukan positif mengidap penyakit AIDS, yang sampai saat ini belum ditemukan obat atau penawarnya.
Penemuan ini, tentu menambah deretan panjang jumlah pengidap HIV/AIDS di Jayapura yang setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dan belum bisa ditekan angka penyebarannya.
Sebagai bentuk kepedulian atas penyebaran penyakit mematikan tersebut, Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (DPTIK) melalui bidang media cetak dan perfilman turut mensosialisasikan dan mengkampanyekan bahaya penyebaran virus yang belum ada obatnya itu.
DPTIK bahkan turun lapangan dan masuk ke komunitas perkampungan guna melakukan pemutaran film tentang bahaya penyebaran penyakit mematikan HIV/AIDS. Dan baru-baru ini, DPTIK menggelar dua kali pemutaran film di Kampung Kampkey Kelurahan Awiyo Distrik Abepura Jayapura pada hari Jumat (11/11) kemudian pada Sabtu (12/11) keesokan harinya di Jemaat GKI Eden Tanjung Ria, Distrik Jayapura Utara Jayapura.
Menurut Kepala Seksi Media Cetak dan Perfilman Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Provinsi Papua, Welhelmus Ndoen, S.Ip, pemutaran film ini merupakan satu aksi untuk mencegah dan mensosialisasi bahaya penyebaran HIV/AIDS di Jayapura yang saat ini telah mencapai angka memprihatinkan.
Karena sebagai lembaga informasi kami merasa perlu untuk sampaikan informasi kepada seluruh masyarakat tentang penyakit yang berbahaya ini. Sebab penyakit ini sudah menjalar dimana-mana bahkan sampai di kalangan mahasiswa, kata dia saat ditemui diruang kerjanya, Senin (14/11) siang.
Ia mengatakan, meski sudah melakukan kegiatan pemutaran film pada beberapa kampung di Jayapura, pihaknya masih akan menggelar sebanyak empat kali kegiatan pemutaran film dalam upaya mengkampanyekan bahaya HIV/AIDS yang sudah sangat meresahkan masyarakat di Jayapura.
Sebab kita tidak boleh berpangku tangan dan melihat angka penyebaran penyakit mematikan ini terus meninggi di Jayapura. Tapi dengan tugas pokok yang kita emban adalah bagaimana membantu mencegah penyebaran virus ini. Dan bahkan dalam berbagai kesempatan pemutaran film saya sampaikan kepada orang tua dan masyarakat yang datang agar mengambil nilai positif tentang visual yang disampaikan berupa informasi mengenai penyakit HIV/AIDS, cetusnya.
Ditambahkan Mus sapaan akrab Welhelmus Ndoen, melalui agenda pemutaran film ini diharapkan agar masyarakat yang datang menonton bisa mengambil hikmah positif sehingga tingkat penyebaran virus mematikan ini akan bisa kita tekan. Dan yang paling utama kita bisa menyelamatkan generasi muda kita dari kepunahan akibat HIV/AIDS, harapnya.