Guna menjamin keselamatan masyarakat yang berdomisili di sekitar kawasan lapangan terbang (lapter), Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perhubungan Provinsi Papua menghimbau seluruh lapangan terbang (lapter) agar dipasangkan pagar kawat atau pagar pengaman, untuk menghindari masyarakat yang berlalu-lalang saat pesawat hendak mendarat.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Bambang Sismanto, dengan dipasangnya pagar kawat tersebut, kesalamatan masyarakat dapat lebih terjamin. Karena selama ini lapangan terbang di pedalaman belum memenuhi standar dalam arti masih memakai pagar kayu bahkan ada yang tidak sama sekali. Maka itu, diharapkan agar kedepan dapat dilakukan pemasangan pagar kawat guna menghindari tabrakan antara pesawat yang mendarat dengan warga sekitar lapter, kata Bambang, Selasa (29/11).
Dilain pihak, Bambang juga menghimbau kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini kabupaten atau distrik untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar lapter agar terhindar dari kecelakaan yang dapat merenggut korban jiwa. Dan tentunya kepada Kepala Bandara agar mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar supaya jangan sampai kalau ada pesawat datang masyarakat berada di tengah lapangan terbang atau bandara.
Dan ini menjadi kewajiban dari Pemda bersama pihak terkait untuk memberitahukan kepada masyarakat,†ucapnya. Bambang mengatakan, di Provinsi Papua saat ini memiliki 300 bandar udara dan lapter, namun hanya sebanyak 10 persennya yang memiliki pagar kawat.
Sementara menyinggung tentang pesawat Susi Air yang menabrak Gunung Wabu karena sang pilot kembali take off saat hendak mendarat karena melihat anak kecil berada di jalur runway di Kampung Sugapa Kabupaten Intan Jaya beberapa waktu lalu, Bambang mengatakan hal demikian seharusnya tak sampai terjadi. Karena itu, lapangan terbang yang berada di kabupaten – kabupaten khususnya di pedalaman papua sebaiknya tidak menjadi tempat berkumpulnya masyarakat jika ada pesawat yang hendak mendarat, apalagi jika berkumpul di tengah-tengah runway bandara karena akan menyulitkan pesawat yang akan mendarat.
Hal seperti ini yang harusnya ada ketegasan dari pihak bandara setempat, pemerintah daerah dan kepala distrik guna memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak berkumpul di runway bandara, imbaunya.