Kementrian Perhubungan mengumumkan Provinsi dan Papua Barat masih membutuhkan sekitar 50 unit kapal perintis guna memenuhi kebutuhan pelayanan transportasi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Leon Muhammad, disela-sela penyerahan secara simbolis satu unit kapal perintis di Pelabuhan Laut Jayapura, Selasa (7/2).
Ia mengatakan, dengan jumlah armada yang banyak maka laju transortasi masyarakat yang menggunakan perjalanan kapal bisa lebih banyak terlayani. Sebab sesuai arahan bapak Menteri Perhubungan bahwa round trip harus kita perpendek.
Karena itu, masa round trip yang sekarang ini antara 18 sampai 21 hari, kita coba tekan sampai 2 minggu atau 10 sampai 14 hari. Maka itu, kita perlu menambah kapal sebanyak ¾ dari jumlah yang ada sekarang ini. Jadi kalau 67 sekarang berarti musti ditambah 50 unit lagi idealnya, kata Leon Muhammad.
Dia mengatakan saat ini di Papua dan Papua Barat memiliki sebanyak 15 trayek pelayaran dengan 67 kapal perintis. Sementara kapal perintis difungsikan untuk mengangkut masyarakat dari pedalaman terpencil ke kota.
Sementara untuk penggunaan kapal Pelni, hanya digunakan oleh masyarakat untuk melanjutkan perjalanan ke kota lain yang berada baik di didalam maupun diluar Papua. Karena itu, kapal perintis ini sangat penting karena melayari wilayah pedalaman pesisir Papua. Disamping itu, lancarnya arus transportasi wilayah pedalaman pesisir akan menggiatkan perekonomian masyarakat pesisir.
Dengan harapan diwaktu mendatang, kehadiran kapal perintis bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan semakin tumbuhnya ekonomi masyarakat, harapnya.