Dewan Perwakilan Rakyat Papua menghimbau pemerintah daerah agar dalam rencana pembangunan asrama di waktu mendatang, tak hanya dilaksanakan di kota-kota besar tetapi juga dibangun pada kota - kota studi yang kecil sehingga terjadi pemerataan. Himbauan tersebut disampaikan Ketua Komisi C DPRP, Carolus Bolly usai menghadiri acara peresmian asrama mahasiswa Papua Cenderawasih IV, di Makasar Sulawesi Selatan, Kamis (23/2).
Menurut dia, secara umum lembaga perwakilan rakyat Papua sangat menyambut positif apa yang sudah ditempuh oleh Pemerintah Provinsi, yakni dalam hal pembangunan asrama. Namun perhatian terhadap pembangunan asrama tanpa kita sadari \\\\\\\"melupakan\\\\\\\" mahasiswa Papua yang mengambil kota studi seperti di wilayah sumatera atau kota kecil lainnya.
Oleh karena itu, sangat diharapkan pada waktu mendatang agar pembangunan asrama dapat dilaksanakan pada kota studi yang kecil seperti itu. Sebab dengan begitu, terjadi pemerataan sekaligus menunjang para mahasiswa agar lebih giat belajar sehingga bisa lulus tepat waktu dan kembali ke Papua mengisi pembangunan bersama pemerintah.
Jadi membangun asrama di kota studi kan sudah menjadi tuntutan kebutuhan mahasiswa, bahwa mereka sekarang tidak membutuhkan satu asrama saja, tetapi dua jadi putera dan putri dan dari dewan menyambut baik hal ini. Tidak hanya itu tetapi kita dorong bersama-sama agar remcan membangun asrama di setiap kota studi ini bisa kita wujudkan, tuturnya.
Menyinggung soal upaya mengkoordinasi rencana pembangunan asrama yang dibangun Kabupaten/Kota dan Provinsi, Carolus mengatakan hal demikian bergantung pada kerja sama kedua belah pihak. Dengan kata lain, andaikan pemerintah kabupaten merasa mampu untuk membiayai pembangunan satu asrama maka pemerintah provinsi hanya menyambut dan mendukung upaya itu dengan restu.
Jadi untuk koordinasi program pembangunan asrama karna kalau Kabupaten mau bangun dan kemudian provinsi mau bangun ya, untuk mengkoordinasikannya memang kembali kepada koordinasi. Para Bupati juga hanya berkumoul di Provinsi hanya saat Musrenbang.
Itu berbicara dan mendapatkan arahan dari Gubernur. Tapi teknisnya itu di Bappeda masing-masing yang berkoordinasi dengan Bappeda Provinsi. Tapi saya pikir sepanjang Kabupaten dia mampu dan juga dia bisa membangun asrama sendiri harus kita sambut.
Karena satu asrama yang dibangun itu dia tidak bisa langsung menampung seluruh mahasiswa. Kan saat ini ada juga Kabupaten yang bangun asrama lebih besar dari yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi. Maka itu, saya pikir ini cuma soal komunikasi, kata dia.