Hampir genap setahun, aktivitas bejalar mengajar (pendidikan) di Kabupaten Puncak, khususnya di Ibukota Kabupaten Ilaga, masih berjalan belum maksimal.
Hal tersebut diakibatkan oleh adanya kisruh Pemilukada yang mengakibatkan sekitar 47 warga meninggal dunia, karena perang antar dua kubu, yakni Elvis Tabuni dan Simon Alom.
Demikian sebagaimana diakui Kepala Dinas Pendidikan, Pengajaran, Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua, Dr. James Modouw di Jayapura, Jumat kemarin.
Meski begitu, lanjut dia, pihaknya telah memikirkan cara dan mencari solusi agar seluruh anak didik, baik yang berada di tingkat SMP, SMU maupun SMK tersebut, dipindahkan ke kabupaten-kabupaten terdekat agar bisa mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAN).
Jadi memang aktivitas belajar mengajar di Kabupaten Puncak masih belum maksimal sehingga para siswa ini kita pindahkan ke kabupaten terdekat supaya bisa ikut UAN seluruhnya. Para siswa itu dipindahkan di Nabire untuk SMA dan SMK sementara di Kabupaten Mimika adalah siswa SMP. Dan mereka sudah selesai ikut (ujian) kemarin dengan lancar, ucapnya.
Menurut James, instansi dinas pendidikan merupakan satu institusi yang tak dapat mengatur sekolah itu sendiri karena berada dibawah naungan langsung oleh pemerintahan daerah setempat. Sehingga jikalau satu pemerintahan di daerah itu bisa berjalan dengan baik, maka seluruh pelayanan publik akan berlangsung sebagaimana mestinya.
Namun, sayangnya aktivitas pendidikan yang juga merupakan bagian dari pelayanan publik di Kabupaten Puncak, berjalan kurang maksimal sehingga secara otomatis pelayanan publik tak berjalan dengan baik.
Oleh sebab, lanjut Dia, saat ini Dinas Pendidikan, Pengajaran, Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua tengah menunggu pemerintahan di Puncak dapat kembali berjalan lancar sehingga dapat pula ditata seluruh aktivitas belajar mengajar yang telah \"lumpuh\" hampir setahun ini di Ilaga.
Jadi memang kita sedang berharap agar kisruh ini bisa cepat diselesaikan dan aktivitas pendidikan di Ilaga bisa kembali normal. Tapi disini saya bisa bilang sekolah yang berada di Ilaga saja yang kurang berjalan baik. Sementara diluar Ilaga itu tetap jalan dan meski di Ilaga tidak berjalan, mereka (para siswa yang mengikuti UAN) jauh-jauh hari sudah dipindahkan ke Nabire dan Mimika. Dan ini sudah kita koordinasikan dengan panitia ujian di dua kabupaten itu sehingga mereka bisa ikut ujian, tututrnya.