Pemerintah Provinsi Papua akan memfungsikan gedung Komisi Penanggulangan Aids (KPA) yang saat ini tengah direnovasi sebagai tempat ATM (Aids, Tuberculosis dan Malaria) center.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Contant Karma, jika sudah mulai beroperasi maka gedung ini nantinya akan memiliki tiga fungsi pelayanan kesehatan sekaligus dalam bentuk paket seperti Aids, TBC dan Malaria.
Tujuannya agar kegunaan gedung tersebut menjadi lebih efisien karena tak hanya akan menanggulangi masalah Aids tetapi turut berperan memerangi TBC maupun malaria. Dengan begitu, harapannya kedepan maka penanganan tiga penyakit mematikan di Papua ini bisa berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai harapan.
Menurut Sekda Papua, sampai dengan saat ini jumlah penderita HIV di Papua telah menyentuh angka lebih dari 12 ribu kasus. Angka ini diprediksi bakal terus meningkat setiap tahunnya karena pihak pemerintah melalui instansi terkait terus melakukan pemeriksaan secara berkala dan pelaporan yang teratur terhadap penyebaran HIV/AIDS di Papua.
Sementara untuk penyakit Malaria dan TBC di Papua, kata Sekda, merupakan penyakit yang tak kalah penting untuk dicegah dan diberantas tingkat penyebarannya dibumi cenderawasih. Sebab para pengidap penyakit tersebut terancam dapat meninggal dunia jika penanganan maupun pertolongan medis tak secepatnya dilakukan.
Karena itu, merupakan satu hal yang penting bagi pemerintah untuk menghadirkan ATM center di gedung KPA Papua yang sementara ini tengah direnovasi. Dengan begitu, tentu saja kita berharap agar penanganan tiga penyakit mematikan ini bisa lebih terfokus dan terarah untuk melakukan pencegahan, tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Sekda mengaku keberadaan ATM Center ini merupakan hal yang sangat vital dalam penanganan HIV secara khusus. Sebab dengan adanya ATM Center, para warga masyarakat akan lebih santai dan tidak merasa takut untuk memeriksakan dirinya.
Karena kalau gedungnya berfungsi hanya untuk pemeriksaan HIV/AIDS maka orang berpikir untuk periksa karena takut di diskriminasi. Tapi kalau dalam satu gedung ada tiga fungsi maka mereka menjadi lebih berani karena tidak takut terdiskriminasi, ujarnya.