Menjelang hari raya Lebaran, kebutuhan warga muslim di Jayapura akan daging mulai mengalami peningkatan.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua menyediakan sebanyak 80 ternak sapi untuk dijual kepada masyarakat. Jadi kita menyiapkan 80 sapi untuk memenuhi kebutuhan akan daging pada saat Lebaran. Dan untuk menjualnya nanti kita kerja sama dengan para pedagang di Jayapura, kata Sekertaris Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua, Ir. Sri Kusbianti,MM usai mengikuti dialog interaktif yang digelar Biro Humas dan Protokol Setda Papua dengan topik program dan kegiatan Dinas Perkebunan dan Peternakan dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat, Selasa (31/7) di Studi RRI Tasangka Jayapura.
Sementara dalam pelaksanaan dialog juga terungkap bahwa rangka mendukung program nasional terkait rencana swasembada sapi dan kerbau di Tahun 2012, lanjut Sri, Provinsi Papua yang meski bukan penghasil sapi, berupaya mewujudkannya melalui sejumlah kegiatan. Antara lain, dengan melakukan inseminasi buatan atau kawin suntik, memberikan betina produktif atau mencegah pemotongan sapi betina.
Jadi, soal swasembada sapi dan kerbau di tahun 2014 itu memang program nasional ya cuma bagaimana pun juga kan Papua masuk didalamnya. Sehingga hal-hal yang kita lakukan adalah bagaimana mewujudkan walaupun mungkin kita masih jauh. Tetapi paling tidak kita ada kontribusi untuk mewujudkan itu melalui beberapa kegiatan, kata dia. Sri menambahkan, sampai dengan saat ini Provinsi Papua masih mendatangkan sapi dari NTT yang menjadi satu-satunya sumber bibit untuk dikembangbiakan di Papua.
Upaya lain yang dilakukan untuk mengembangbiakan sapi adalah dengan memberikan pelatihan kepada para peternak sapi. Sampai dengan saat ini, produksi sapi terbesar di Papua masih disumbang antara lain oleh Kabupaten Merauke dan Nabire. Kedua kabupaten tersebut hingga saat ini masih menjadi penyuplai daging terbesar untuk Kota Jayapura serta wilayah lainnya dibumi cenderawasih.