Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Papua, Drs Elia Loupatty M.Si menegaskan dari sebanyak 2000-an lebih koperasi yang beroperasi di Papua, hanya sebanyak 58 persen yang dinilai aktif menjalankan rutinitas. Hal demikian sebagaimana dikatakan Elia Loupatty saat diwawancara wartawan, dalam satu kesempatan, baru-baru ini.
Menurut dia, untuk menyikapi hal tersebut Pemerintah Provinsi melakukan upaya-upaya dengan mendorong kapasitas para anggota koperasi, agar supaya lebih berkualitas dalam mengelola perusahaan koperasi yang dipimpinnya. “Tapi ini tentunya harus diawali dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) operasi yang antara lain melalui kegiatan diklat yang diikuti anggota koperasi dari 29 kabupaten/kota.Ia mengatakan, selama ini pihak pemerintah lebih terfokus pada lembaga sementara sektor yang berkembang lebih positif ke sektor riil.
Dilain pihak, pengelolaan koperasi yang ada selama ini di Papua terlihat telah melaksanakan kegiatan perkoperasian dengan baik meski berjalan secara otodidak, hanya saja hal itu perlu ditingkatkan lagi baik dari segi kualitasnya serta SDM agar bisnis koperasi di Papua dapat berkembang lebih baik dari sebelumnya.“Sehingga salah satu upayanya adalah melakukan diklat supaya ketrampilan para anggota koperasi ini bisa lebih berkembang,â€terangnya. Diakuinya secara eksternal perkembangan koperasi diera reformasi memang tidak menggembirakan. Akan tetapi secara internal tidak hanya menjadi tugas secara internal Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Provinsi saja sebagai instansi teknis.
Tetapi melibatkan semua pihak baik dari sektor perikanan, perkebunan, kehutanan dan lainnya Sehingga dirasa penting untuk bersinergi melalui kegiatan diklat supaya peserta dibina sehingga ilmu yang didapat di diklat bisa berkembang secara baik dan ditularkan kepada anggota lainnya,†tuntasnya.