Direncanakan pada tanggal 13 Februari 2013 mendatang, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Papua bakal menyelenggarakan rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, bertempat di GOR Cenderawasih Jayapura. Banyak kalangan memprediksi bakal timbul konflik akibat adanya rasa ketidakpuasan kandidat yang kalah saat pelaksanaan Pleno KPUD berlangsung, sebab pengalaman demi pengalaman berbicara dalam proses Pemilukada kerap terjadi kecurangan disana-sini. Sadar akan potensi konflik tersebut, Penjabat Gubernur Provinsi Papua drh. Constant Karma tak lantas berpangku tangan menanggapinya. Sejumlah upaya pun telah dilakukan, dan salah satunya adalah memberi himbauan khusus kepada para kandidat yang merasa tidak puas agar menyalurkan aspirasinya melalui jalur yang tepat, bukan sebaliknya menimbulkan konflik.
Karena itu, pada kesempatan yang baik ini saya menghimbau kepada kita semua, masyarakat Papua, terutama kepada enam kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur beserta tim sukses bahwa beberapa hari kedepan akan ada pleno KPU dan sudah pasti dari enam kandidat ini akan ada satu yang menang “Nah karena dari enam yang bertarung ini hanya satu yang menang maka himbauan saya kepada yang lima, adalah bahwa pasti akan ada ketidakpuasan yang luar biasa. Baik karena biaya, harapan dan kemauan yang tidak tercapai maka saran saya adalah, Pertama masih ada lima tahun kedepan untuk bertarung lagi. Kedua adalah mari menempuh proses hukum yang bisa ke PTUN dan bisa ke MK. Sehingga harapan saya adalah bahwa Pleno KPUD nanti tidak timbul konflik,†jelas Karma dalam keterangan persnya, yang disampaikan di Gedung Negara Dok V Atas Jayapura, Senin (11/2). Karma melanjutkan bahwa tahapan maupun proses demokrasi Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang sudah berjalan sejak awal sampai saat ini, dirasakan telah berjalan sebagaimana mestinya karena ada kerja sama dari semua pihak, mulai dari tim sukses, kandidat, Panwas, KPU, TNI/Polri serta pihak pemerintah daerah.
Dilain pihak, dalam proses pencoblosan surat suara tanggal 29 Januari 2013 lalu tak muncul keributan maupun konflik yang menjadi masalah besar bagi kita di Papua, sehingga banyak pihak menilai demokrasi dibumi cenderawasih berjalan dengan baik. Oleh karena itu, tambah dia, suasana damai tersebut perlu dijaga dan dipelihara sampai dengan proses Pleno KPUD berlangsung. “Sebab dengan begitu, akan semakin cepat Papua memiliki pemimpin yang akan membawa arah pembangun selama lima tahun mendatang. Dan harapan saya kita semua berdoa supaya Pleno berjalan dengan baik dan supaya semua pihak merasa ada keadilan dan kepuasan sehingga proses Pemilukada ini akan ada akhirnya, yakni dalam waktu dekat Papua bisa memiliki pemimpin yang dipilih oleh rakyat kita di Papua,†harapnya.