Pemerintah Provinsi Papua berencana untuk meninjau kembaliupaya penyelamatan hutan cyklop Jayapura sebagaimana yang telahdilakukan melalui Dinas Kehutanan dan Konservasi Provinsi Papuabeberapa tahun yang lalu, melalui gerakan yang dinamakan penanamanpohon bambu kuning. Menurut Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Drh. Constant Karma, upayapeninjauan kembali tersebut dipandang perlu untuk dilakukan mengingatresapan air hutan cyklop dianggap sudah tak lagi bisa membendung debit air hujan.Hal tersebut, antara lain mengakibatkan serangkaian bencana banjir pada beberapa tempat, longsor, serta naiknya volume permukaan airDanau Sentani hingga menyebabkan beberapa rumah terendam air danau diKampung Ayapo Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.“Jadi, saya pikir kita musti tinjau ulang penyelamatan hutan cyklop karena dengan naiknya permukaan dana serta banjir dan longsor yangterjadi akhir-akhir ini, mengakibatkan masyarakat menjadi menderitakerugian,†jelasnya kepada pers, kemarin
Masih menurut Gubernur Papua, sebenarnya penyelamatan hutan cyklop yang diprogramkan melalui Dinas Kehutanan dan Konservasi Papua beberapa waktu lalu telah dilakukan upaya penyediaan bibit bambu kuning, hanya program ini dirasakan perlu dievaluasi. Sebab naiknya debit air Danau Sentani kemungkinan disebabkan oleh faktor hutan cyklop yang sudah tidak maksimal dalam menyerap debit air dari gunung. Belum lagi ditambah dengan curah hujan yang semakin tinggi akhir-akhir ini, sehingga air yang turun ke Danau Sentani semakin tertampung
karena tempat pembuangan yang air kelaut yang semakin kecil.
Oleh karena itu, program penyelamatan hutan cyklop yang sudah dicanangkan oleh mantan Gubernur kita kemarin akan kita evaluasi lagi apakah masih maksimal atau tidak. Kita akan segera merapatkan ini bersama instansi terkait supaya bisa mendapatkan solusi penanganan kedepan,†ujarnya.Sementara menyikapi adanya aktivitas warga disekeliling wilayah cagar alam cyklop yang meski sudah diberikan himbauan dari pihak pemerintah daerah tetapi tetap membangun rumah, kebun serta fasilitas lainnya, Gubernur pada kesempatan tersebut meminta dukungan dari para tokoh masyarakat agar bisa membantu meminimalisir hal-hal mengkhawatirkan itu. Sebab bila tidak maka bukan tidak mungkin akan muncul bencana yang lebih besar lagi dikemudian hari. Maka itu, dibutuhkan komitmen dari semua pihak utamanya para tokoh masyarakatuntuk membantu menyelamatkan hutan cyklop demi kelangsungan hidup masyarakat di Jayapura dan sekitarnya,†tutup dia.