Karena pertimbangan waktu pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua terpilih yang berdekatan dengan jadwal pelaksanaan ExpoPapua, maka pameran Otsus Papua yang seyogyanga dilangsungkan pada tanggal 3 s/d 7 April 2013 mendatang di Jakarta Convention Centre (JCC), akhirnya musti ditunda sampai dengan waktu yang tak ditentukan. Menyikapi hal tersebut, Penjabat Gubernur Papua, Drh. Constant Karma yang baru saja merayakan HUT ke 59, mengatakan bahwa kepastian waktu pelaksanaan Pameran Otsus Papua bergantun kepada Gubernur dan Wakil Gubernur devinitif, yang bakal dilantik pada 9 April 2013 mendatang. “Soal waktu pelantikan itu, bergantung kepada Gubernur baru dan nanti kita jelaskan ulang untuk Expo Papua untuk kita memberikan penjelasan kepada masyarakat luas di Indonesia karena selama ini informasi tentang Papua simpang siur,†kata Gubernur Papua diruang kerjanya, Senin (25/3).
Constant berpendapat sebenarnya akan sangat baik apabila Pameran Otsus Papua bisa terlaksana, sebab akan ada banyak sekali informasi yang diberikan diterima oleh publik. Sebab akan ada tiga hal penting yang dipamerkan, yakni pertama mempublikasikan tentang segala hal mengenai era Otonomi Khusus; kemudian kedua kedua mempromosikan investasi daerah gunan menarik investasi supaya membuka lapangan kerja lalu; serta yang ketiga menampilkan kesenian dan budaya Papua yang salah satunya adalah mamerkan Noken yang mendapat pengakuan dari Unesco. “Namun, sekali lagi ini harus ditunda karena berdekatan dengan waktu pelantikan Gubernur. Dan Mendagri juga bilang kepada saya nanti dia akan lapor kepada Presiden untuk ditunda dulu. Yang jadi pemikiran kita saat ini adalah bagaimana supaya penyewaan tempat di JCC. Sebab JCC itu sudah di bucking (dipesan untuk pagelaran lain) sampai akhir tahun, sehingga kita nanti harus cari jalan keluar lain,†ungkapnya. Menyinggung soal penolakan DPRP terkait pelaksanaan Expo Papua, Gubernur mengaku masalah ini sekali lagi bergantung kepada Gubernur baru apakah akan diteruskan atau tidak. “Sebab ini soal kebijakan dan saya akan kembali ke posisi Sekda untuk operasional.
Wilayah kebijakan itu nanti ada di Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang baru,†katanya. Sementara ditanya soal kerugian akibat penundaan Expo Papua, tambahnya, hal tersebut tidak terlalu berpengaruh besar. “Paling kita hanya ganti biaya Even Organiser yang kemarin datang ke Papua serta biaya panjar yang sudah kita serahkan. Tentu juga untuk biaya yang sudah kita panjar ke JCC tapi kan tetap saja uangnya masih berlaku karena kita mau cari celah untuk tetap pakai di JCC,†jelasnya