Dalam rangka menterjemahkan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Papua pada penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), dalam waktu dekat bakal dilakukan mutasi jabatan Eselon
II dilingkungan Pemerintah Provinsi. Reshufle jabatan tersebut akan dilaksakan paling lambat 100 hari kerja
Gubernur Papua, dengan harapan dapat membantu Kepala Daerah serta
menjalankan dan mewujudkan seluruh visi maupun misi yang disampaikan
pada saat kampanye. "Jadi soal pergantian pejabat Itu sudah pasti dan siapapun menjadi Gubernur itu sudah pasti dan bukan hal yang luar biasa". "Bagi saya pergantian itu hal yang biasa. Karena kita masuk dan duduk
sebagai Gubernur dengan tim yang besar. Saya kemarin calon gubernur
sehingga punya tim besar dan bukan asal menjadi gubernur, sehingga sudah
pasti kita akan ganti (reshufle) walau tidak serentak," tegas Gubernur
Papua Lukas Enembe, saat diwawancara pers, minggu kemarin.
Lanjut dia, untuk langkah awal kemungkinan besar pihaknya akan
mengangkat Kepala Bappeda yang baru agar setiap perencanaan pembangunan
yang dijalankan mencerminkan visi maupun misi Gubernur. Sementara untuk
jabatan lain akan menyusul dalam waktu yang tidak terlalu lama, sebab
masyarakat sudah menunggu sentuhan pembangunan. Ya untuk pergantian mungkin jabatan Kepala Bappeda yang (kita awali
karena) proses tahapannya sudah di Baperjakat. Petunjuk umum sudah jelas
dan intinya bahwa yang pensiun tidak boleh ada lagi perpanjangan dan
itu sudah tegas dan sudah pasti meski ada Undang-Undang memungkinkan,"
katanya.
Disinggung mengenai perekrutan pejabat Papua untuk duduk dalam jabatan
strategis di ibukota, Lukas Enembe mengatakan dirinya telah membuat
surat edaran Gubernur dan telah memerintahkan Kepala Badan Kepegawaian
untuk menjaring pihak-pihak yang dianggap layak serta mampu duduk pada
jabatan tersebut. “Soal itu Kepala Badan Kepegawaian sedang menampung
siapa - siapa saja yang bersedia dan bila sudah tertampung saya siap mau
mengantar ke Jakarta. Sebab masalah ini sudah dikomunikasikan Mendagri
dengan saya tapi kalau bisa umurnya 56 tahun dan jangan diatas karena
kalau itu tidak bisa menjadi Dirjen," akunya.
Ditambahkan Enembe, sebenarnya bakal ada skala prioritas penempatan bagi
seorang putra Papua untuk duduk dalam jabatan strategis di kementrian.
Hanya saja, untuk hal ini tentu membutuhkan kesiapan mental yang kokoh
tetapi juga kemapanan.
"Tapi soal ini tentu kita akan menjadi prioritas kita juga. Cuma saya
belum tau proses mendata orang-orangnya sudah sampai dimana dari
kepegawaian. "Saya juga belum tau berapa orang yang sudah mendaftar.
Tapi satu yang jelas secara politis saya akan berjuang untuk dapat
mewujudkannya," ungkap Gubernur