Guna menghindari sejumlah persoalan maupun pertikaian yang terjadi
di Tanah Ini, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, S.IP, MH menghimbau
kepada pihak-pihak gereja agar bersatu menjadi satu kesatuan memerangi
setiap masalah yang terjadi.Lebih lanjut Gubernur mengatakan,
bila umat tidak bersatu maka hal demikian dapat juga berdampak pada
terjadinya peperangan dimana-mana serta pemekaran yang justru berpotensi
memunculkan konflik luar biasa. Bahkan konflik yang terjadi
bukan saja merupakan hal yang biasa, tetapi bisa melibatkan umat gereja
yang kemudian bakal saling membunuh, karena tidak adanya persatuan baik
itu umat beragama maupun pemerintah sendiri.
Oleh karena itu,
kita bisa lihat dimana-mana ada terjadi persoalan sosial yang membuat
pihak keamanan sibuk. Maka itu, kita tidak lagi menciptakan situasi yang
aman di atas tanah ini sehingga kesatuan ini perlu dibangun dan
dijaga,," jelas Lukas Enembe pada peresmian gereja Kemah Injil (Kingmi)
di Kabupaten Yalimo (Elelim), Jumat (31/5).Dalam kesempatan
itu, Gubernur juga mengajak gereja Kemah Injil di Papua untuk
mempertahankan injil seperti pada saat baru masuk di Papua, sehingga tak
terpengaruh dengan perubahan apapun termasuk pemekaran. "Sebab
Tuhan datang membawa Firman, bukan membawa politik sehingga jangan kita
mengorbankan rakyat. Karena itu, jangan terpengaruh dengan perubahan
yang terjadi karena banyak pemekaran hanya karena politik, mau jadi DPR
atau Bupati kenapa harus membunuh. Ini tidak diperkenankan," tegas dia.
Gubernur
pada kesempatan itu juga berpesan kepada Gereja Kemah Injil yang ada di
Tanah Papua untuk melakukan rekonsialisasi secara menyeluruh, sebab
gereja Kingmi merupakan gereja orang koteka pertama. Oleh
karenanya dengan usia yang sudah 70 tahun, tidak boleh lagi ada
perkelahian dalam kepengurusan gereja Kingmi dan mulai saat ini seluruh
Bupati dan DPR juga harus bersatu serta membina umat diatas tanah ini.“Harus ada komitmen sehingga semua yang kita harapkan bisa terwujud," tuturnya.