Gubernur Papua Lukas Enembe,S.IP, MH menegaskan pihaknya telah memfasilitasi pertemuan antara kedua belah pihak yang bertikai di Kabupaten Nduga, dan telah ada kesepakatan damai. Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Negara Dok V beberapa waktu lalu, Gubernurjuga mengaku sudah ada kata sepakat untuk mengakhiri pertikaian dan pembunuhan yang terjadi beberapa minggu silam. Sebab sampai saat ini sudah ada delapan korban meninggal baik dari pihak bupati sebanyak lima orang meninggal dan DPRD 3 orang meninggal,†katanya belumnya delapan korban meninggal dan puluhan orang luka –luka di Kabupaten Nduga terkait konflik yang dipicu pembagian daerah pemilihan (dapil) untuk pemilu Legislatif dan Presiden tahun depan di wilayah kabupaten Nduga.
DPRD menuding Pemerintah setempat dalam hal ini Bupati mengeluarkan keputusan terkait dapil tanpa melibatkan pihak legislatif. Konflik ini memanas setelah Kepala Tata Pemerintahan Kampung kabupaten Nduga, Yustinus Gwijangge dibunuh pada awal April lalu. Hal ini juga selanjutnya memicu terjadinya perang antar kedua kubu hingga menewaskan 4 orang warga. Perang sudah sempat dihentikan, namun kembali berlanjut setelah Anggota DPRD Nduga, Eka Tabuni dibunuh sepekan lalu. Motif pembunuhan diduga balas dendam. Sebab korban ditengarai merupakan salah satu pelaku pembunuhan Yustinus Gwijangge.
Sementara menyinggung terkait daerah pemilihan yang menjadi pemicu masalah Gubernur mengatakan dikembalikan kepada permintaan DPRD. “Itu yang sudah disepakati dan kita sudah tanda tangan berita acaranya diantara para pihak yang bertikai. Dan selanjutnya akan difasilitasi oleh pemerintah provinsi, untuk melakukan perdamaian menyeluruh disaksikan oleh masyarakat,†jelasnya.