Gubernur Papua dalam waktu dekat bakal melakukan pertemuan dengan Manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI), guna membicarakan lebih lanjut tentang rencana renegosiasi kontrak karya dengan perusahaan tambang emas terbesar di dunia tersebut. Hal tersebut dikemukakan Gubernur Papua, di Kantor Gubernur Papua. Lukas Enembe menerangkan, meski beragendakan rencana renegoisasi kontrak karya, namun pertemuan dengan perusahaan tambang raksasa itu diakuinya merupakan pertemuan yang biasa dilakukan. “Saya pimpinan di Papua baru jadi mau mendengar apa sih yang selama ini terjadi selama bertahun – tahun. Proses perusahaan ini ada disana dan sejarahnya bagaimana dan selama berapa tahun kontrakkarya seperti itu yang kita mau dengar lalu susun rencana kerja kedepan,†tukasnya.
Meski lanjut Gubernur, dalam pembicaraan dengan pihak PTFI tentunya akan dibahas mengenai kontrak karya lanjutan, termasuk renegosiasi yang sekarang sudah berlangsung. “Dan nanti Freeport seperti apa itu kami mau dengar. Lalu ada sikap kami sebagai pemerintah, dan nanti ada kebijakan Gubernur seperti apa,â€katanya. Masih menurut Gubernur, sebenarnya untuk melakukan renegoisasi kontrak karya bukan menjadi urusan dari Pemprov Papua. Hanya saja Pemprov Papua merasa perlu untuk meminta kepada pemerintah pusat agar dapat diikutsertakan karena lokasi penambangan PTFI berada di Papua. “Dan kita sudah tempatkan ada perwakilan Papua disana yang diwakili Felix Wanggai, dimana pertemuan itu sedang berlangsung,â€jelas Enembe.
Sekedar diketahui dari 50 persen saham yang diminta oleh Pemerintah Indonesia baru disanggupi Freeport dengan memberikan sebanyak 25 persen. Dimana 10 persen saham akan di lepas kepada Pemprov Papua sementara 5 persennya sisanya akan diberikan kepada pengusaha asal Papua.