Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, SIP,MH mengaku prihatin terkait kejadian penembakan di Ilu, Kabupaten Puncak Jaya yang menewaskan satu anggota Kopasus dan warga sipil. Selain prihatin, Lukas mengingatkan pihak aparat kepolisian untuk segera mengungkap dalang dibalik penembakan yang menewaskan dua jiwa tersebut. "Untuk itu, atas kejadian ini saya turut prihatin dan turut berduka cita terhadap anggota aparat keamanan kita yang gugur di Ilu Puncak Jaya. Dan pada kesempatan ini saya minta Polda agar segera mengungkap pelaku penembakan," jelas Gubernur saat diwawancara pers, Rabu (26/6), di Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Meski mengaku belum mendapat laporan secara terperinci, Gubernur menerangkan bahwa menurut informasi yang diterimanya dari Kapolda Papua, disebutkan bahwa pihak yang bertanggung jawab atas penembakan itu adalah Goliath Tabuni. "Jadi, soal penembakan saya belum dapat laporan rinci tapi ada informasi dari pihak Kapolda bahwa Goliath sudah mengaku bahwa dia yang lakukan," tuturnya. Oleh karena itu, lanjutnya, Gubernur meminta pihak kepolisian untuk segera mengungkap pelaku sebenarnya apakah penembakan tersebut dilakukan oleh Goliath Tabuni atau ada pelaku lain. "Itu yang kita minta Polri segera cari tahu. Karena kejadiannya itu ada di Ilu bukan di wilayah Tinggi Nambut yang merupakan wilayah operasi Goliath," katanya.
Pada kesempatan tersebut guna menghindari jatuhnya korban lebih banyak, Lukas Enembe mengingatkan pihak aparat keamanan yang bertugas di Ilu Kabupaten Puncak Jaya untuk berhati-hati serta berjaga-jaga. "Sebab dari informasi yang beredar ada masyarakat yang hilang sebanyak tiga orang sementara korban meninggal dari pihak aparat baru dua orang. Dan biasanya kalau bunuh tiga orang maka ganti tiga orang. Karena itu, kita minta teman-teman yang bertugas disana (Puncak Jaya) jangan anggap remeh keadaan tetapi harus sigap dan waspada," ujarnya. Ditanya wartawan apakah ada komunikasi antara Gubernur dengan Goliath, Lukas mengatakan belum ada bentuk komunikasi karena telepon seluler miliknya tengah dalam keadaan off. "Saya belum dapat info dari mereka karena memang HP saya mereka tau saya ada matikan jadi mereka tidak komunikasi dengan saya," tutupnya.
Sekedar diketahui, sejumlah personel Kopassus yang tengah mengendarai mobil dihadang serta ditembaki kelompok bersenjata di Distrik Ilu Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Selasa 25 Juni, sekitar pukul 14.00 WIT. Dalam insiden ini sebanyak dua orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Kedua korban meninggal adalah Komandan Pos Maleo 2, Letnan Satu Wayan yang tertembak di bagian kepala serta Tono, seorang sopir mobil Strada. Sementara personel lain yang ikut menumpang dalam mobil tersebut, Pratu Supri dan Amdi berhasil menghindar dari tembakan. Sedang prajurit Andi dan kenek mobil atas nama Ilham belum diketahui kabarnya.