Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Menggelar "Halal Bihalal" Idulfitri 1434 H dengan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI/Polri, dengan menghadirkan Ustat Saiful Islam Al Payage, Selasa (20/8). Dalam acara ini, Gubernur Papua Lukas Enembe didampingi Sekda drh. Constant Karma, dan kepala-kepala SKPD dilingkungan Pemprov Papua, Anggota DPR Papua, Wakil Ketua Majelis Rakyat Papua dan jajaran pimpinan TNI/Polri. Gubernur Papua, Lukas Enembe menegaskan momentum Hal Bi Halal bukanlah sesuatu yang baru bagi kita semua, rutinitas ini selalu kita laksanakan setiap tahun dan telah menjadi sebuah tradisi, yang terpenting dari semua ini adalah bagaimana kita membangun tali silahturrami antara sesama kita sebagai warga Negara yang juga adalah sebagai aparatur pemerintah dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia.
Momentum silaturahmi ini harus menjadi awal yang baik untuk saling koreksi dan emperbaiki diri untuk kebaikan masa depan," ujarnya. Gubernur Lukas Enembe juga mengajak semua pihak dan seluruh masyarakat untuk bersama saling mensuport satu sama lain agar kita dapat maju terus untuk mempertahankan kemerdekaan ini dengan pembangunan yang bermartabat dalam konsep keberpihakan bagi masyarakat agar pembangunan dapat menyentuh dan dirasakan oleh masyarakat di akar rumput. Pembangunan adalah tugas kita bersama, tidak hanya miliki pemerintah daerah semata. Karena itu, mari kita tidak saling menyalahkan antara satu dan lainnya tapi kita harus saling mendukung sebagai suatu tim Kerja yang solid denan memiliki solidaritas yang tinggi, agar masyarakat kita tidak menangisi hari-hari hidupnya sebagai warga Negara Indonesia, yang pada akhirnya akan melemahkan semangat nasionalisme kebangsaan kita sebagai warga Negara Indonesia.
Dengan demikian, kita semua mengutuk aksi kekerasan yang akhir-akhir ini sering terjadi di wilayah Papua yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) dan kelompok-kelompok tertentu. Karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini saya menyerukan kepada semua masyarakat dari semua denominasi agama di Papua, untuk tidak terpancing dan terprovokasi dengan apa yang sedang terjadi. Aparat penegak hukum sedang bekerja untuk dapat memberikan rasa aman dan damai di Tanah Papua sebagaimana yang kita inginkan.
Dikatakan, Hal Bi Halal sebagai sarana atau kesempatan untuk kita saling maaf memaafkan juga dimaksudkan untuk menjalin hubungan silaturrahim antara satu dengan yang lainnya yang pada akhirnya dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan, saling bergandengan tangan dalam membangun tanah Papua yang kita cintai bersama. “Saya ingatkan kepada kita semua agar dapat mengembangkan sikap keterbukaan, keramahaan dan menjadi penerbar kedamaian. Karena melalui Hal Bi Halal kita semua diingatkan bahwa kita sebagai manusia adalah mahkluk sosial yang lemah dan seringkali khilaf dihadapan Allah SWT. Ujarnya.Untuk itu, kita harus senantiasa instropeksi diri dan menyadari hal ini dan segera memperbaiki. Sebab tidak ada satu manusiapun yang sempurna dihadapan tuhan dan juga tidak ada satu manusiapun yang boleh membandingkan diri dengan sesamanya. Bahwa ia merasa lebih baik dari yang lainnya.
Karena itu, dengan merendahkan diri dan saling memaafkan, maka kita beroleh pahala untuk keselamatan yang abadi di akhirat. Artinya kita bukan saja meminta maaf kepada sesame, tetapi juga member maaf kepada sesame. Itulah kiranya hikmah yang terkandung dalam Hal Bi Halal, sehingga dengan hati yang bersih kita dapat memulai hidup baru yang lebih baik dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sehingga pada momentum yang berbahagia ini, saya berharap agar semangat dan rasa kebersamaan yang telah ada jangan pupus ibarat “nilai setitik merusak susu sebelanga†tapi kita harus selalu dan selalu menjaga agar toleransi beragama kita tetap terjalin dengan baik.