Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Drs. Frengky Wally,MM menegaskan pembangunan kelautan dan perikanan yang dilaksanakan saat ini adalah dalam rangka mewujudkan empat pilar pembangunan, yakni pengentasan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi dan pemulihan dan pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, lanjutnya, dibutuhkan peran serta kita selaku
aparatur teknis bidang kelautan dan perikanan di Provinsi Papua untuk ikut mengaplikasikan program “Papua bangkit mandiri dan sejahteraâ€. Hal demikian sebagaimana penegasan Kepala Dinas Frengky Wally dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Subag Program Dinas Kelautan dan Perikanan Papua, Thomas Molle, S.Pi, pada pembukaan sosialisasi hasil-hasil pembangunan kelautan dan perikanan Provinsi Papua, Rabu (6/11), bertempat di Hotel Andalucia Jayapura.
Lebih lanjut dikatakan, bila melihat produksi kelautan dan perikanan di Papua dari tahun ketahun, sebenarnya menunjukan adanya peningkatan rata – rata sebesar 4,48 %, yang mana dalam produksi pada tahun 2012 mencapai 293.680 ton. Sementara itu, secara kumulatif nilai ekspor perikanan pada kwartal III 2012 mencapai 57.627 ton yang mana dari tahun ketahun menunjukan peningkatan rata-rata 30,23%. Dilain pihak, berdasarkan kelompok komoditi kontribusi terbesar dari total ekspor adalah udang, ikan demersal dan ikan pelagis besar. dengan negara tujuan adalah hongkong, amerika dan jepang. “Oleh karena itu, mari kita pacu bersama percepatan pembangunan pelabuhan perikanan di kabupaten merauke, asmat, mimika dan biak. dalam rangka memepercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat perikanan di Papua, serta mengaplikasikan upaya industrialisasi,â€imbaunya.
Masih menurut Kepala Dinas, dalam rentang waktu hingga lima tahun kedepan, kita akan menghadapi sejumlah tantangan, sehingga demikian kita perlu maju, bangkit dan mandiri. Sebab menurutnya, pembangunan kelautan dan perikanan di Papua dirasakan belum lah optimal. Oleh karenanya dengan mempertimbangkan segala aspek potensi, kendala dan peluang yang ada pihaknya berpesan agar semua penyelenggara teknis kelautan dan perikanan untuk mari berpacu menumbuhkan dan member PDRB bidang kelautan dan perikanan serta segera menyusun rencana strategi zonasi wilayah pesisir dan pulau -pulau kecil (RSZWP3K), rencana detail, maupun rencana pengelolaan wilayah pesisir dan pulau -pulau kecil Provinsi Papua.Disisi lain, memperhatikan dan mengangkat nilai tukar nelayan (NTN) agar sesuai dengan standar nasional, serta mengkampanyekan gemar makan ikan di 18 kabupaten pegunungan yang sampai saat ini tingkat konsumsi ikan perkapitanya masih rendah. “Dan yang tak kalah pentingnya adalah meningkatkan produksi dan produktifitas nelayan dan pembudidaya ikan di pesisir, pengungan dalam rangka pemenuhan gizi dan protein asal ikan serta meningkatkan pengawasan sumberdaya kelautan maupun perikanan di wilayah pengelolaan perikanan Provinsi Papua (di WPP 717 perairan utara Papua dan di WPP 718 perairan selatan Papua). Dengan kesemuanya ini saya berharap hasil-hasil pembangunan yang sudah kita capai saat ini dapat bermanfaat bagi kita semua,â€tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara, Agus Rahmawan, S.ST.PI dalam laporannya mengatakan pelaksanaan sosialisasi bertujuan menyamakan visi, misi dan persepsi dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sampai pada pertanggungjawaban terhadap jalannya pembangunan kelautan dan perikanan yang berpihak pada pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.Kegiatan yang dihadiri para Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan se-Provinsi Papua tersebut juga untuk merumuskan pemikiran – pemikiran yang komperehensif dan aplikatif dalam hal pengusahaan perikanan secara lestari dan menguntungkan.