Duta Besar Australia YM Greg Moriaty didampingi Staff Kedubes Mrs Adelle Neary melakukan kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Papua. Kedatangan Dubes Australia diterima langsung oleh Plt Sekda Papua, Hery Dosinaen, Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri, Zusana Wanggai, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Papua, FX Mote dan Kepala Dinas Pertambangan Bangun Manurung.Setibanya di Kantor Gubernur, Dubes Australia dan Sekda Papua melakukan pertemuan tertutup selama kurang lebih 1 jam diruang kerja Sekda.
Kepada wartawan Plt Sekda Papua, Hery Dosinaen mengatakan kedatangan dubes Australia menindaklanjuti kerja sama di bidang kesehatan dan pendidikan yang sudah berjalan selama ini.
Jadi, beberapa tahun lalu Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia telah datang ke Papua untuk melakukan kerjasama khususnya dalam memberikan perhatian kepada masyarakat di Papua," ungkapnya
Menurut dia, untuk kerjasama dalam bidang kesehatan lebih fokus terhadap pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Papua, sedangkan untuk bidang pendidikan belum ada pembicaraan secara detail, apakah dalam bentuk bantuan peningkatan SDM atau beasiswa.
Sekda Herry Dosinaen juga mengakui sebelumnya bertemu dengan Dubes Australia, pihaknya telah menerima kunjungan tamu dari Hawai, yang membicarakan kerjasama dalam bidang pendidikan terutama pendidikan dasar yang saat ini bersama dengan Rektor Uncen tengah dibahas di Uncen Jayapura.Bahkan, utusan dari Hawai ini akan melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di Kota Jayapura dan beberapa hari lagi akan digelar pertemuan dengan utusan dari Hawai.
Ditanya pers, apakah bantuan itu dalam bentuk dana segar atau peningkatan SDM, Plt Sekda Herry Dosinaen mengungkapkan bahwa kerjasama itu fokus pada peningkatan SDM. "Ya tentu fokusnya ke peningkatan SDM. Tapi kan untuk meningkatkan SDM itu juga memerlukan finansial karena semuanya berkaitan," terangnya.Sementara disinggung apakah pertemuan itu membicarakan tentang warga Papua yang meminta suaka ke Australia, Herry membantahnya. "Tidak ada pembicaraan soal suaka politik. Apalagi soal penyadapan dan lainnya. Kami murni bicara soal pendidikan dan kesehatan," terangnya.